Tatkala Allah Sudah Tidak Peduli
https://quantumfiqih.blogspot.com/2014/06/tatkala-allah-sudah-tidak-peduli.html
Oleh Brilly Y. Will., S.Pd.
Apa yang terbayang dalam benak Anda tatkala mendengar kabar Allah Ta’ala sudah tidak peduli dengan Anda? Tentu kabar tersebut menjadikan Anda seolah-olah mengalami qiyama saat itu juga. Kita semua ingin dipedulikan oleh Allah Ta’ala. Kita pasti selalu berusaha agar Allah Ta’ala peduli kepada kita. Ketika Allah sudah tidak peduli dengan kita, alamat kita tidak akan bahagia selamanya.
Ada belasan hadits dengan puluhan jalur sanad yang
membicarakan tentang ketidakpedulian Allah Ta’ala terhadap beberapa golongan
pada hari qiyamah.
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ وَالدَّيُّوثُ
وَثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَالْمُدْمِنُ
عَلَى الْخَمْرِ وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى
Dari Salim bin ‘Abdullah,
Rasulullah bersabda, “Tiga —golongan—yang Allah —‘Azza
wa Jalla— tidak akan melihat mereka pada hari qiyamah;
orang yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai
laki-laki dan dayyuts. Dan, tiga -golongan- yang tidak akan masuk surga: orang
yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, pecandu minuman keras dan orang yang
mengungkit-ungkit apa yang diberikannya (kepada
orang lain)."
[Sunan
An-Nasa`i]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ رَجُلٌ عَلَى
فَضْلِ مَاءٍ بِالطَّرِيقِ يَمْنَعُ ابْنَ السَّبِيلِ مِنْهُ وَرَجُلٌ بَايَعَ
إِمَامًا لِدُنْيَا إِنْ أَعْطَاهُ مَا يُرِيدُ وَفَّى لَهُ وَإِنْ لَمْ يُعْطِهِ
لَمْ يَفِ لَهُ وَرَجُلٌ سَاوَمَ رَجُلًا عَلَى سِلْعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
فَحَلَفَ لَهُ بِاللَّهِ لَقَدْ أُعْطِيَ بِهَا كَذَا وَكَذَا فَصَدَّقَهُ
الْآخَرُ
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah,
"Tiga golongan manusia yang Allah —Azza wa Jalla— tidak akan mengajak
mereka berbicara dan tidak pula akan memandang mereka pada hari qiyamah dan
tidak pula akan membersihkan mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih, yaitu:
orang yang memiliki kelebihan air di pinggir jalan, akan tetapi ia melarang
orang yang sedang bepergian mengambilnya dan orang yang berbai'at (janji setia)
kepada penguasa karena alasan dunia; jika penguasa memberinya sesuatu yang
diingininya, maka ia memenuhinya, dan jika penguasa tidak memberinya, maka ia
tidak akan memenuhinya; dan orang yang menawari barang dagangan kepada
seseorang setelah waktu Ashar, lalu ia bersumpah kepadanya dengan menyebut nama
Allah, bahwa sungguh ia akan diberi anu dan anu dengan membeli barang itu, lalu
temannya yang lain membenarkannya." [Muttafaq alaih; Sunan Ibnu Majah; Sunan An-Nasa`i. Al-Jami’ Ash-Shaghir no.
3068]
Membaca dua hadits
ini saja kita sudah cukup ngeri bagaimana ketidakpedulian Allah kepada kita
jika kita melakukan kejahatan-kejahatan tersebut. Itu akan kita terima jika di
hari qiyamah, jika di dunia, ketidakpedulian Allah bisa berbentuk Allah tidak
mengabulkan doa kita, Allah tidak menerima ibadah kita, Allah menelantarkan
kita untuk hidup semau kita sehingga kita bebas melakukan kejahatan-kejahatan
tanpa mendapatkan peringatan ataupun siksa yang disegerakan melainkan kita
mendapatkan istidraj.
:: Mampir ya di http://brillyelrasheed.blogspot.com!