Tiga Momen Dimana Kita Harus Husnuzhzhan (Berbaik Sangka) Kepada Allah Al-Barr

https://quantumfiqih.blogspot.com/2016/04/tiga-momen-dimana-kita-harus.html
Pertama, saat dia menjalankan ketaatan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu `anhu, Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam bersabda: Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Ibnul Qayyim Rahimahullah menjelaskan, siapa yang memperhatikan persoalan ini dengan benar akan tahu, husnuzhzhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah baiknya amal itu sendiri. Karena seorang hamba terdorong menjalankan amal baik karena ia berperasangka bahwa Tuhan-nya akan memberi balasan dan pahala atas semua amal-amal baiknya, serta menerimanya. Husnuzhzhan-lah yang mendorongnya beramal shalih. Maka jika prasangkanya baik, baik pula amalnya. Jika tidak, husnuzhzhan bersamaan dengan mengikuti hawa nafsu adalah kelemahan. Ringkasnya, husnuzhan pasti disertai dengan menjalankan sebab-sebab menuju keselamatan. Sebaliknya, jika menjalankan sebab-sebab kehancuran, pasti ia tidak berperasangka baik. [Disarikan dari Al-Jawab Al-Kafi: 13-15]
Kedua, kita harus berprasangka [yakin] dikabulkan doa saat berdoa, diterima saat bertaubat, diampuni saat istighfar, dan berperasangka akan diterima amal-amal saat menjalankannya sesuai dengan syarat-syaratnya; ia berpegang teguh dengan Dzat yang janji-Nya benar dan karunia-Nya melimpah. Aku katakan, ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam, “Berdoalah kepada Allah sementara kalian yakin diijabahi.” [HR. At-Tirmidzi dengan sanad shahih].
Bagi orang bertaubat dan beristighfar, juga orang yang beramal agar bersungguh-sungguh dalam menjalankan niatan baiknya itu dengan disetai keyakinan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menerima amalnya dan mengampuni dosanya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji akan menerima taubat yang jujur dan amal-amal yang shalih. Seandainya ia menjalankan amal-amal tersebut dengan keyakinan atau prasangka bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerimanya dan amal-amal tersebut tak memberikan manfaat baginya, itu namanya putus asa dari rahmah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan berputus asa dari rahmah Allah Subhanahu wa Ta’ala termasuk dosa besar. Siapa meninggal di atasnya, baginya apa yang diperasangkakannya. Adapun merasa mendapat ampunan dan rahmah dengan mengerjakan maksiat-maksiat: itu adalah kejahilan dan tertipu. Mereka itulah yang akan masuk dalam jeratan paham murji-ah.
Ketiga, saat tertimpa musibah dan menghadapi kematian. Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu `anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bersabda tiga hari menjelang wafatnya, “Janganlah salah seorang kalian meninggal kecuali ia berhusnuzan kepada Allah.” [HR. Muslim] Dalam kitab Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah [10/220] disebutkan, wajib atas seorang mu`min berperasangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tempat yang lebih banyak diwajibkan berhusnuzhzhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala: Saat tertimpa musibah dan saat kematian. Dianjurkan berhusnuzhzhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi orang yang menghadapi kematian. Terus memperbagus prasangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meningkatkannya walaupun itu terasa berat saat menghadapi kematian dan sakit.”
Baca selengkapnya tulisan Ustadz Brilly El-Rasheed, S.Pd. ini di majalah donatur Al-Akhbar edisi Desember 2015 atau di sini.
Ikuti
channel telegram.me/manajemenqalbu
Gabung
Grup Whatsapp Islamia 082140888638
Broadcast
Islami di Blackberry Messenger 5259017E
Follow
brillyelrasheed561.wordpress.com
Gabung facebook.com/groups/grupislamia
Klik
juga www.quantumfiqih.com
Bersosial
entrepreneurship di sbycorporation.wordpress.com
Dapatkan
buku-buku Islami inspiratif-motivatif-kontemplatif karya Brilly El-Rasheed,
S.Pd.: (1) Golden Manners Rp 60.000,-; (2) Mendekat Kepada Allah Rp 38.000,-;
(3) Kutunggu di Telaga Rp 40.000,-; (4) Quantum Iman Rp 62.000,-; (5) Benteng
Umat Islam Rp 42.000,-; (6) Maksiat dalam Taubat Rp 39.000,-; (7) Titisan Ahli
Surga Rp 35.000,-; (8) Menepi dari Dunia Rp 55.000,-; (9) Jangan Rp 44.000,-;
melalui kontak masing-masing penerbit atau melalui Brilly Online Bookstore
(BOOST) di 08155241991.
Mobil
Indonesia, Honda HRV, Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda City, Honda
Civic, Honda Freed, Honda CRV, Honda Accord, Honda Odyssey, Honda CRZ, Honda
BRV, Suzuki APV, Suzuki Ertiga, Suzuki Grand Vitara, Suzuki Karimun, Suzuki
Swift, Suzuki Spalsh, Suzuki SX4, Toyota Camry, Toyota Vios, Toyota Corolla
Altis, Toyota Prius, Toyota Yaris, Toyota Etios Valco, Toyota Agya, Toyota NAV,
Toyota Alphard, Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza, Toyota Avanza Veloz,
Toyota Fortuner, Toyota Land Cruiser, Toyota Rush, Toyota RAV4, Toyota Dyna,
Toyota Hiace, Toyota Hilux,
Perusahaan
Otomotif Indonesia, Astra, Daihatsu, Isuzu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Yamaha,
Piaggio, Toyota, Hino, Hyundai, Nissan, AMT, Kawasaki, Aspira, Vespa, Trucks, Chevrolet,
Ford, Proton, Peugeot, Kia, Krama Yudha Tiga Berlian, Honda, Gaya,
Perusahaan
Motor Indonesia, Helroad, Kanzen, Viar, Astra Honda, Yamaha, Suzuki, Kaisar,
Kawasaki, Minerva, Cleveland, Piaggio, Triumph, BMW, Hero, Vespa, Viva, TVS, Harley
Davidson, Happy, Gazgas, Betrix, Bajaj, Benelli, KTM, Ducati, Kymco Benson,
Jialing, Dayang, Agusta MV, Hyosung, Husqvarna,
Perguruan
Tinggi Islam Negeri, Universitas Islam Madinah, Universitas Islam Indonesia,
Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas
Paramadina, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Muhammadiyah,
Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sains Al-Qur`an, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Universitas Islam Negeri Alauddin, Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas
Islam Negeri Raden Fatah, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Universitas Islam Negeri Walisongo, IAIN Ambon, IAIN Antasari, IAIN
Bengkulu, IAIN Datokarama, IAIN Imam Bonjol, IAIN Mataram, IAIN
Padangsidempuan, IAIN Palopo, IAIN Pontianak, IAIN Purwokerto, IAIN Raden
Intan, IAIN Salatiga, IAIN Samarinda, IAIN Sultan Amai, IAIN Sultan Maulana
Hasanuddin, IAIN Sultan Thaha Saifuddin, IAIN Surakarta, IAIN Syekh Nurjati,
IAIN Ternate, IAIN Tulungagung, IAIN Bukittinggi, IAIN Jember, IAIN Sultan
Qaimuddin, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, IAIN Palangkaraya, Institut Ilmu
Al-Qur`an, STAIN Al-Fatah, STAIN Batusangkar, STAIN Curup, STAIN Gajah Putih,
STAIN Jurai Siwo, STAIN Kediri, STAIN Kerinci, STAIN Kudus, STAIN Malikussaleh,
STAIN Manado, STAIN Pamekasan, STAIN Parepare, STAIN Pekalongan, STAIN
Ponorogo, STAIN Sorong, STAIN Syekh Abdurrahman Sidik, STAIN Syekh M. Djamil
Djambek, STAIN Watampone, STAIN Meulaboh Aceh Barat.
Tags: Ormas
Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad
Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul
Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul
Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia
LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela
Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar
MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah
Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk
Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah
PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.
Tags:
Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah,
Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah,
Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah,
Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,.
‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah,
Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah,
Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral
Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah,
Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah