Qanaah Bukan Berarti Berhenti Berhimmah

https://quantumfiqih.blogspot.com/2016/05/qana-bukan-berarti-berhenti-berhimmah.html
Qana'ah adalah aktifitas jiwa (amal qalbu) merasa cukup dengan kondisi yang ada sebagai wujud keyakinan kepada Allah yang tidak pernah zhalim kemudian diiringi dengan syukur. Himmah secara harfiah berarti ambisi. Perintah Qana'ah tidaklah bertabrakan dengan keharusan berhimmah. Justru menghentikan himmah dengan alasan Qana'ah adalah sikap tidak hikmah.
Seseorang yang ingin menjadi pribadi Qana'ah tidak dilarang memiliki himmah yang tinggi baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Qana'ah sendiri dan himmah sendiri, namun keduanya bisa berkolaborasi. Seseorang yang Qana'ah merasa cukup dengan prestasi yang dicapai dan harta yang dimiliki, tidak lantas berdosa dan dianggap melanggar Qana'ah hanya karena punya himmah untuk lebih berprestasi dan lebih berharta.
Persepsi dikotomisasi antara Qana'ah dan himmah ini harus dibuang jauh-jauh dari akal umat Islam. Saya memandang persepsi dikotomisasi Qana'ah-himmah adalah penyebab utama kemiskinan merajalela dan mendarahdaging di tubuh kita, umat Islam, hingga kita dicibir sebagai umat miskin, walaupun kita tidak menyadari bahaya dikotomisasi Qana'ah-himmah ini.
Lebih jauh tentang Qana'ah dan himmah, anda bisa cermati di buku saya MENEPI DARI DUNIA.