Wow, Ternyata Nasib Kita Di Akhirat Bisa Jadi Tergantung Seperti Apa Penilaian Manusia Terhadap Kita


Kiranya kita patut tercengang sebab ternyata akhir kisah hidup kita di akhirat kita tergantung bagaimana sikap kita kepada sesama manusia. Barangkali kita sedikit risih kalau diajak untuk berbuat untuk Allah tapi dengan mempertimbangkan pandangan dan penilaian manusia sebab pasti kita akan mengganggap ajakan tersebut sebagai ajakan kesyirikan karena menafikan keikhlashan. Benarkah demikian? Mari kita runut satu persatu.

Pertama, kita harus menjaga diri dari hal-hal yang memalukan menurut orang-orang. 

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya diantara warisan ajaran kenabian yang diperoleh manusia adalah, “Jika kamu tak punya malu, lakukan sesukamu!”.” [Shahih Al-Bukhari no. 3483]
Dr. Mushthafa Al-Bugha menjelaskan, “Sabda Nabi, “Jika kamu tak punya malu,” artinya jika tidak muncul rasa malu yang mencegahmu dari perbuatan tercela, atau artinya jika perbuatan kalian bukanlah perbuatan yang memalukan, “lakukan sesukamu,” arti yang pertama adalah perintah bermuatan larangan yakni lakukan yang kamu kehendaki tapi ketahuilah bahwa kamu akan mendapatkan balasan, arti yang kedua adalah perintah bermuatan kebolehan yaitu kamu boleh melakukan apa yang bukan merupakan aib atau hal yang tercela.”
Kedua makna hadits tersebut memahamkan kepada kita, bahwa sebagai seorang muslim kita harus memperhatikan apakah hal-hal yang hendak kita perbuat termasuk hal-hal yang dianggap aib yang memalukan oleh publik ataukah publik akan mencela kita kalau kita melakukannya. Terbukti bukan apa yang disampaikan di awal? Kita lanjutkan.

Kedua, kita harus menjaga keridhaan orang tua kita.

Rasulullah bersabda, “Ridha Allah kepada kita bergantung ridha kedua orang tua kepada kita. Kebencian Allah kepada kita bergantung kebencian kedua orang tua kepada kita.” [Sunan At-Tirmidzi. Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 5819]
Al-Munawi menjelaskan, “Hal ini karena Allah Ta’ala memerintahkan untuk menaati kedua orang tua dan memuliakannya, dan ini termasuk mematuhi perintah Allah, maka Allah akan berbuat baik kepadanya, memuliakannya dan mengagungkannya serta ridha kepadanya. Barangsiapa menyelisihi perintahNya ini, Allah akan marah kepadanya… Berkata Wahb bin Munabbih, “Allah berfirman kepada Musa, “…Dan barangsiapa mendurhakai kedua orang tua, umurnya akan berkurang dan dia akan diberi anak yang akan mendurhakainya...”.” [Faidh Al-Qadir 4/33]
Bahagia sengsara kita di akhirat bahkan juga di dunia ternyata tergantung ridha tidaknya kedua orang tua kita terhadap kita. Jika orang tua murka dan benci kepada kita, Allah pun murka dan benci kepada kita, kehidupan dunia dan akhirat kita pun akan menjadi susah, sengsara, jauh dari barakah. Jika orang tua ridha dan suka kepada kita, Allah pun ridha dan suka kepada kita, kehidupan dunia dan akhirat kita pun akan mudah, bahagia, diselimuti barakah. Terbukti bukan apa yang disampaikan di awal? Kita lanjutkan.


Simak kelanjutan tulisan Ustadz Brilly El-Rasheed, S.Pd. di majalah donatur bulanan Al-Akhbar edisi Juli 2015 atau di sini.

Related

Life Style 4300687973192555588

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item