Memproteksi Stabilitas Keyakinan
https://quantumfiqih.blogspot.com/2014/06/memproteksi-stabilitas-keyakinan.html
Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas Quantum Fiqih
Selalu Yakin kepada Allah
Allah-lah, satu-satunya yang bisa mewujudkan kejayaan bagi umat Islam. Maka dengan iringan ikhtiar yang tegar, keyakinan kepada Allah tidak boleh pudar, hingga Allah berikan kepada kita kejayaan yang membuat orang nonmuslim gentar. Allah berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ إِنْ خَيْرًا فَخَيْرٌ وَ إِنْ شَرًّا فَشَرٌّ
”Aku sesuai prasangka hambaKu kepadaKu. Jika dia berprasangka baik, maka baik. Jika dia berprasangka jelek, maka jelek.” [Shahih: Shahih Al-Jami’ no. 1905]
Jika kita yakin Allah akan berbuat baik kepada kita, maka kebaikan-lah yang akan Allah anugerahkan kepada kita. Sebaliknya, jika kita menyangka Allah akan dan atau sedang berbuat jelek kepada kita, maka kejelekan-lah yang kita dapatkan.
Melalui firman-Nya ini, Allah ingin agar manusia selalu yakin dengan pertolongan dan kebaikan dari Allah. Allah tidak menginginkan manusia beranggapan buruk terhadap Allah, Allah juga melarang berputus asa akan kebaikan dari-Nya. Rasulullah berkata, ”Ada tiga golongan manusia yang tidak ditanyai (pada hari kiamat); ...Orang yang ragu akan taqdir Allah; Dan orang yang putus asa akan rahmah Allah.” [Shahih: Shahih Al-Jami’ no. 3059]
Ngaji online ya di http://goldenmanners.blogspot.co.id
Menjaga Keyakinan
Lebih dari itu, keyakinan bila tidak terus dirawat, bisa jadi secara perlahan namun pasti, akan terserang hama “keraguan” dan virus relativisme. Bila kedua penyakit ini telah menghantam pohon keyakinan, maka kehancuran tinggal menunggu waktu. Maka, jauh-jauh hari Rasulullah telah memasang benteng preventif dari gelombang serangan dua penyakit ini. Beliau berpesan,
دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ
“Tinggalkanlah apa yang meragukanmu, (berpalinglah) menuju apa yang tidak meragukanmu.” [Shahih: Shahih Al-Jami’ no. 3377; Irwa` Al-Ghalil no. 2074]
Demi mencegah robohnya pilar keyakinan, keragu-raguan harus secepatnya dihilangkan, lantas beralih kepada apa yang menjadi keyakinan, tentu keyakinan yang benar. Sebab, keragu-raguan dihembuskan oleh setan untuk membinasakan manusia. Karenanya Allah perintahkan manusia untuk berlindung dari segala macam hembusan setan, termasuk keragu-raguan ini, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an surah An-Nas.
Di samping itu, keragu-raguan, yang merupakan bagian dari intuisi (hawa nafsu) sesat, sangat perlu dijauhi, karena dampaknya sangat menghancurkan. Nabi menyebutkan,
ثلاث مهلكات: هوى متبع وشح مطاع وإعجاب المرء بنفسه
“Tiga hal yang membinasakan; kikir yang dituruti, intuisi sesat yang diikuti, dan kekaguman pada diri sendiri.” [Hasan li ghairihi: Ash-Shahihah no. 1802; Shahih Al-Jami no. 3039]
Simak ulasan sekolah-sekolah Islam berbasis asrama di