Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas Quantum Fiqih
Kemuliaan dan keutamaan
yang berlimpah seperti ini kadang ada yang tidak menyadarinya. Malahan ada
sebagian muslim yang menjadikan Al-Qur`an sebagai sarana menjemput rizqi. Dunia
lebih berharga di matanya.
Dia menjual belikan
Al-Qur`an, membaca Al-Qur`an dan meminta upah karenanya, melantunkan Al-Qur`an
karena ingin dipuji manusia sebagai ahlul Qur`an, mengkaji Al-Qur`an bukan
untuk mengambil ilmu dan faedah darinya melainkan untuk membantahnya,
menghujatnya, atau menggunakan Al-Qur`an sebagai bahan olok-olok dan tertawaan,
atau hanya sekedar agar mendapat harta dunia atau kesenangan dunia lainnya.
Ada pula yang menjadikan
Al-Qur`an sebagai nyanyian, ringtone, pengusir sunyi, dan memperjualbelikannya,
menjadikan mush-haf sebagai pajangan belaka agar dinilai shalih, menjadikan
Al-Qur`an hanya sebagai hiasan dinding, guci, gelas dan perabot rumah lainnya, menjadikan
Al-Qur`an sebagai pengusir jin syaithan atau jimat atau wasilah meraup bantuan
dari jin syaithan, menjadikan Al-Qur`an sebagai bahan debat belaka untuk menindas
atau merampas hak-hak orang lain, dan lain sebagainya.
Tepat sekali apa yang telah
diungkapkan Rasulullah semenjak dahulu, bahwa sebuah kaum akan tinggi
derajatnya jika mengagungkan Al-Qur`an, membacanya, mengamalkannya, dan
menggunakannya sebagai sarana taqarrub kepada Allah, dan sebuah kaum akan
rendah derajatnya jika menjadikan Al-Qur`an untuk selain Allah atau bahkan
mencampakkan Al-Qur`an. [Hasyiyyah As-Sindi ]
Dari ‘Umar bin
Al-Khaththab, Rasulullah Muhammad berkata,
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ
بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah mengangkat
derajat sebuah kaum karena Al-Qur`an ini, dan merendahkan derajat kaum yang
lain karena Al-Qur`an ini pula.” [Shahih Muslim no. 1353; Sunan Ibnu Majah
no. 214; Shahih Al-Jami’ no. 1896]
Maka dari itu, kita sebagai
muslim harus menjadikan Al-Qur`an sebagai pedoman hidup. Jangan sampai kita
tertelan ide dangkal dari sebagian liberalis, Al-Qur`an itu hanya relevan di
zamannya, tak perlu tekstual dalam mengamalkannya, apalagi Al-Qur`an sudah
tidak bisa menjawab fenomena-fenomena baru. Mari kita jadikan Al-Qur`an sebagai
pedoman hidup, tak usah mencari-cari atau membuat pedoman hidup lalu
mencampakkan Al-Qur`an.
Dari Jabir, Rasulullah
berkata,
الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ وَمَاحِلٌ مُصَدِّقٌ مَنْ جَعَلَهُ
أَمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ
“Al-Qur`an adalah pemberi
syafa’at dan sarana syafa’at, pembela dan pembenar. Barangsiapa meletakkan
Al-Qur`an di depannya –yakni menjadikannya sebagai panutan-, niscaya dia
mengarahkannya ke surga. Barangsiapa meletakkannya di belakang –yakni
meninggalkannya-, niscaya dia menggiringnya ke neraka.” [Shahih Al-Jami’
no. 4443; Ash-Shahihah no. 2019]
Lembaga Anda belum punya majalah? Desain mewah dan murah (mulai Rp 20.000,-/A4). Hubungi 081515526665!