Mulia dan Hina Karena Al-Qur`an
https://quantumfiqih.blogspot.com/2014/06/mulia-dan-hina-karena-al-quran.html
Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas Quantum Fiqih
Kemuliaan dan keutamaan yang berlimpah seperti ini kadang ada yang tidak menyadarinya. Malahan ada sebagian muslim yang menjadikan Al-Qur`an sebagai sarana menjemput rizqi. Dunia lebih berharga di matanya.
Penggagas Quantum Fiqih
Kemuliaan dan keutamaan yang berlimpah seperti ini kadang ada yang tidak menyadarinya. Malahan ada sebagian muslim yang menjadikan Al-Qur`an sebagai sarana menjemput rizqi. Dunia lebih berharga di matanya.
Dia menjual belikan
Al-Qur`an, membaca Al-Qur`an dan meminta upah karenanya, melantunkan Al-Qur`an
karena ingin dipuji manusia sebagai ahlul Qur`an, mengkaji Al-Qur`an bukan
untuk mengambil ilmu dan faedah darinya melainkan untuk membantahnya,
menghujatnya, atau menggunakan Al-Qur`an sebagai bahan olok-olok dan tertawaan,
atau hanya sekedar agar mendapat harta dunia atau kesenangan dunia lainnya.
Ada pula yang menjadikan
Al-Qur`an sebagai nyanyian, ringtone, pengusir sunyi, dan memperjualbelikannya,
menjadikan mush-haf sebagai pajangan belaka agar dinilai shalih, menjadikan
Al-Qur`an hanya sebagai hiasan dinding, guci, gelas dan perabot rumah lainnya, menjadikan
Al-Qur`an sebagai pengusir jin syaithan atau jimat atau wasilah meraup bantuan
dari jin syaithan, menjadikan Al-Qur`an sebagai bahan debat belaka untuk menindas
atau merampas hak-hak orang lain, dan lain sebagainya.
Tepat sekali apa yang telah
diungkapkan Rasulullah semenjak dahulu, bahwa sebuah kaum akan tinggi
derajatnya jika mengagungkan Al-Qur`an, membacanya, mengamalkannya, dan
menggunakannya sebagai sarana taqarrub kepada Allah, dan sebuah kaum akan
rendah derajatnya jika menjadikan Al-Qur`an untuk selain Allah atau bahkan
mencampakkan Al-Qur`an. [Hasyiyyah As-Sindi ]
Dari ‘Umar bin
Al-Khaththab, Rasulullah Muhammad berkata,
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ
بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah mengangkat
derajat sebuah kaum karena Al-Qur`an ini, dan merendahkan derajat kaum yang
lain karena Al-Qur`an ini pula.” [Shahih Muslim no. 1353; Sunan Ibnu Majah
no. 214; Shahih Al-Jami’ no. 1896]
Maka dari itu, kita sebagai
muslim harus menjadikan Al-Qur`an sebagai pedoman hidup. Jangan sampai kita
tertelan ide dangkal dari sebagian liberalis, Al-Qur`an itu hanya relevan di
zamannya, tak perlu tekstual dalam mengamalkannya, apalagi Al-Qur`an sudah
tidak bisa menjawab fenomena-fenomena baru. Mari kita jadikan Al-Qur`an sebagai
pedoman hidup, tak usah mencari-cari atau membuat pedoman hidup lalu
mencampakkan Al-Qur`an.
Dari Jabir, Rasulullah
berkata,
الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ وَمَاحِلٌ مُصَدِّقٌ مَنْ جَعَلَهُ
أَمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ
“Al-Qur`an adalah pemberi
syafa’at dan sarana syafa’at, pembela dan pembenar. Barangsiapa meletakkan
Al-Qur`an di depannya –yakni menjadikannya sebagai panutan-, niscaya dia
mengarahkannya ke surga. Barangsiapa meletakkannya di belakang –yakni
meninggalkannya-, niscaya dia menggiringnya ke neraka.” [Shahih Al-Jami’
no. 4443; Ash-Shahihah no. 2019]