Mengapa Mengatakan Apa yang Tidak Kamu Lakukan?
https://quantumfiqih.blogspot.com/2014/06/mengapa-mengatakan-apa-yang-tidak-kamu.html
Allah Ta’ala berfirman,
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3) إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ (4)} [الصف: 2 - 4]
“Wahai orang-orang beriman mengapa kalian
mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Teramat besar kemurkaan Allah karena
kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berperang di jalannya dalam barisan shaf seolah-olah mereka
adalan bangunan yang kokoh.” [QS. Ash-Shaf: 2-4]
Dalam Al-Kasysyaf 4/522,
Az-Zamakhsyari menyebutkan riwayat terkait rangkaian ayat ini. Sebelum
diperintahkannya perang (jihad) kaum mu`minin berkata, “Seandainya kita tahu
amal yang paling dicintai Allah Ta’ala tentu kita akan mengamalkannya dan kami
akan korbankan harta dan diri kami.” Maka Allah tunjukkan kepada mereka jihad
di jalan-Nya sebagai amal yang paling dicintai-Nya, maka mereka kemudian
berpaling dari hari peperangan Uhud, Allah pun mencela mereka. Dikatakan
tentang ayat ini, “Ketika Allah mengabarkan tentang pahala para syuhada perang
Badr, kaum mu`minin berkata, “Andai kita mendapati peperangan, pasti kami akan
terjun ke dalamnya dan kami akan berusaha keras”, namun ketika mereka menuju
hari peperangan Uhud mereka tidak memenuhi ucapan mereka itu. (Dapatkan krupuk kedelai khas Lamongan Kampung di http://sby-corporation.blogspot.com)
Ibnu Katsir menuturkan, firman ini merupakan pengingkaran terhadap siapa saja yang berkata namun tidak menepatinya. Para ulama Salaf berdalil dengan ayat yang mulia ini bahwa wajib hukumnya menepati janji secara mutlak.
Ibnu Katsir juga
menyampaikan, Al-Imam Malik berpendapat, seandainya janji telah disampaikan
maka itu menjadi seperti utang, wajib memenuhinyna, seperti seseorang berkata
kepada orang lain, “Menikahlah! Aku akan memberikan untukmu setiap hari begini
dan begini.” Kemudian jika ia menikah, maka orang tadi wajib memberikan apa
yang dijanjikannya, karena hal itu menyangkut hak sesama manusia. Mayoritas
Ulama berpendapat, ayat ini turut berkenaan dengan kaum mu`minin yang
berangan-angan diwajibkannya jihad atas mereka, namun ketika diwajibkan,
sebagian mereka membelot. (Dapatkan artikel keislaman menarik dan inspiratif di http://brillyelrasheed.blogspot.com)
Ibnu Katsir kemudian mengisyaratkan firman Allah
yang senada pada QS. An-Nisa`: 77, 78 dan QS. Muhammad: 20.
__________
Segera beli karya-karya
Ustadz Brilly El-Rasheed: (1) GOLDEN MANNERS oleh penerbit Samudera yang
mengupas 55 akhlaq mulia, dengan harga Rp 60.000,-; (2) MENDEKAT KEPADA ALLAH
oleh penerbit Arafah yang mengupas tutorial mendekatkan diri kita kepada Allah Ta’ala
dengan cepat dan tepat, dengan harga Rp 38.000,-; (3) KUTUNGGU DI TELAGA oleh
penerbit Arafah yang mengupas siapa saja orang-orang yang terusir dari telaga
Rasulullah, dengan harga Rp 40.000,-; (4) QUANTUM IMAN oleh Pustaka Yassir yang
mengupas hal-hal yang bisa meningkatkan iman secara drastis dan langgeng,
dengan harga Rp 62.000,-; (5) BENTENG UMAT ISLAM oleh Pustaka Yassir yang
mengupas perkara-perkara yang menghancurkan umat Islam dan apa saja yang bisa
menjadi perlindungan, dengan harga Rp 35.000,-. Hubungi kontak whatsapp
+6282140888638 atau pin BBM 5259017E, dan dapatkan diskon hingga 25 %.