Tafsir Ayat Kebangsaan Brilly El-Rasheed #1

 


1 - QS. Al-Baqarah [2]: 30


Allah Al-Karim berfirman,

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan [khalifah] di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".” [QS. Al-Baqarah [2]: 30]


Tafsir Al-Baghawi, Ma’alim At-Tanzil fi At-Tafsir wa At-Ta’wil, menceritakan, yang dimaksud oleh malaikat dengan “mereka” adalah penghuni bumi sebelumnya. Allah menciptakan langit, bumi, malaikat, dan jin. Lalu Allah menempatkan malaikat di langit dan jin di bumi. Mereka kemudian menyebar dan menyembah Allah dalam masa yang lama di bumi. Tetapi penyakit kedengkian dan tindakan melewati batas menjangkiti mereka. Mereka berbuat kerusakan dan membunuh. Allah lalu mengutus satu pasukan malaikat yang disebut “jin” karena mereka adalah penjaga Surga. Pemimpin dan pemuka mereka yang paling pandai adalah iblis. Sepasukan malaikat yang bernama “jin” ini turun ke bumi. Mereka mengusir bangsa jin ke lembah-lembah pegunungan dan pulau-pulau di tengah laut. Mereka kemudian menjadi penghuni bumi. Mereka lalu turun ke bumi. Allah memberikan keringanan ibadah untuk mereka. Allah memberikan kekuasaan bumi, langit dunia, dan penjagaan Surga. Iblis kadang menyembah Allah di bumi, kadang di langit, dan kadang di Surga. Lalu penyakit ujub masuk ke dalam dirinya. “Tidaklah Allah memberikan kekuasaan ini kecuali karena aku adalah malaikat paling mulia,” kata Iblis. “(Aku ingin menjadikan) menciptakan (khalifah) pengganti kamu (di bumi) dan mengangkatmu ke langit,” kata Allah kepada Iblis dan pasukannya. Mendengar rencana Allah, mereka tampak tidak suka. Mereka menjadi malaikat yang paling rendah kehambaannya. Khalifah yang dimaksud di sini adalah Adam. Ia disebut khalifah karena ia adalah pengganti jin yang datang sebelumnya. Ada yang menafsirkan, Adam disebut khalifah karena ia juga akan digantikan oleh orang lain. Yang jelas, Adam merupakan khalifah Allah di bumi untuk menegakkan ketentuan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya. “(Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak) melalui maksiat (dan menumpahkan darah) tanpa hak sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin (di sana?)” Sanggahan malaikat didasarkan pada analogi atau qiyas yang sudah ada. Tanpa analogi, dapat dipahami bahwa mereka tidak mengetahui hal ghaib (masa depan). Adapun istilah “tasbih” dalam Al-Qur’an, kata sahabat Ibnu Abbas, harus diartikan sebagai ibadah shalat. (“Padahal, kami menyucikan nama-Mu) dengan bersuci. Ada ulama menafsirkan, “Kami menyucikan diri kami melalui ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada-Mu.” Sanggahan malaikat pada Surat Al-Baqarah ayat 30 ini, kata Imam Al-Baghowi mengutip sebagian ulama tafsir, bukan bermakna penentangan atau ujub atas amal mereka, tetapi sanggahan heran dan mencari hikmah jawaban di balik rencana Allah itu. “(Allah berkata, ‘Sungguh, Aku) Allah (mengetahui apa yang tidak kalian ketahui,’)” yaitu kemaslahatan di dalamnya. Aku mengetahui bahwa di tengah keturunan Adam ada dari mereka yang berbuat taat dan menyembah-Ku, yaitu para nabi, para wali, dan para ulama. Sebagian ulama mengatakan, “Aku mengetahui bahwa di tengah kalian ada yang berbuat durhaka kepada-Ku, yaitu Iblis.” Sebagian ulama lainnya, kata Imam Al-Baghowi, mengatakan, “Aku mengetahui bahwa manusia kelak akan berdosa dan Aku mengampuni mereka.”


Sumber: https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-30-Ab0xV


Imam At-Thabari dalam tafsirnya Jami’ Al-Bayan fi Ta’wil Al-Quran cenderung memaknai kata  khalifah pada ayat di atas dengan arti pengganti (badala). Pemaknaan ini didasarkan pada redaksi kata khalaif yang terdapat dalam QS. Yunus Ayat 14. Pertama, berdasarkan riwayat dari Adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas dijelaskan bahwa penghuni pertama bumi adalah bangsa Jin. Ketika di bumi mereka melakukan kerusakan dan pertumpahan darah. Kemudian diutuslah Iblis yang ketika itu bersama Malaikat untuk membasmi Jin dari pengrusakan bumi. Adam kemudian diciptakan untuk menggantikan jin di muka bumi. Kedua, berdasarkan riwayat dari Imam Al-Hasan Al-Bashri bahwa kata khalifah yang disematkan kepada Nabi Adam dimaksudkan sebagai anak keturunan Adam. Sehingga makna pengganti berlaku bagi anak cucu Adam yang akan silih berganti menggantikan tugas bapak moyangnya. Kata khalifah di atas juga bisa dipahami bahwa Nabi Adam beserta anak cucunya memiliki tugas sebagai pengganti Allah di bumi. Artinya, manusia bertugas untuk menerapkan dan menjaga segala titah dan larangan Allah dibandingkan dengan makhluk selain manusia.


Sumber: https://tafsiralquran.id/makna-khalifah-dalam-al-quran-tafsir-surat-al-baqarah-ayat-30/


Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, makhluk Allah dengan kebangsaan manusia diputuskan Allah sebagai makhluk yang berhak memakmurkan bumi dengan amanah aturan-aturan-Nya. Ayat ini menjadi dalil pertama ayat-ayat kebangsaan sekaligus pedoman dasar karakter kebangsaan yang harus dimiliki manusia. 

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item