Tafsir Ayat Kebangsaan Brilly El-Rasheed #9

 


9 - QS. Ali 'Imran (3): 105


Allah As-Salam berfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Janganlah kalian menjadi seperti mereka yang berkelompok-kelompok dan berselisih, setelah datang penjelasan kepada mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang bagi mereka ada adzab yang besar.” [QS. Ali 'Imran (3): 105]


Mayoritas mufassir mulai Ibnu Jarir Ath-Thabari, Az-Zamakhsyari, hingga Ibnu ‘Asyur menilai bahwa yang dimaksud dalam ayat dengan contoh orang-orang (ka alladzina) adalah Ahli Kitab: Yahudi dan Nasrani. Mereka terkotak-kotak dan berselisih ketika kebenaran Wahyu telah datang kepada mereka, sehingga mereka tidak bersatu untuk membenarkan Wahyu. 


Penjelasan menarik diungkapkan Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Menurutnya apa yang dilukiskan dalam ayat hendak menerangkan bahwa orang-orang yang beriman dan bersatu akan beruntung dan memperoleh kenikmatan dunia dan Akhirat, sedangkan orang-orang yang tidak beriman dan berselisih akan celaka dan mendapatkan malapetaka di dunia dan Akhirat. Quraish menambahkan bahwa ayat ini tidak melarang umat untuk berkelompok atau berbeda pendapat, yang dilarang adalah berselisih (ikhtalafu) dalam prinsip ajaran agama. Perbedaan yang bukan prinsip tidak mungkin dihindari. Bahkan Allah berfirman, “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepada kamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” [QS. Al-Ma`idah [5]: 48]


Maka kita tidak boleh menjadi bangsa yang seperti bangsa Yahudi dan Nashrani, yang mana mereka berpecah-belah, enggan bersatu untuk mengamini kebenaran Wahyu. Ayat ini bukan dalil untuk memvonis umat Islam saat ini sudah seperti Yahudi-Nashrani hanya lantaran bervariatif produk fiqihnya sebab umat Islam tetap satu Syari'atnya tetap satu aqidahnya, tetap sama Wahyu yang diimaninya. Sementara Yahudi-Nashrani berpecah-belah yang diistilahkan Allah dalam ayat ini adalah mereka mendapat Wahyu dalam Taurat-Injil yang berisi kebenaran dan berisi informasi Nabi akhir zaman lantas mereka membuang wahyu tersebut. Sebuah bangsa yang abai terhadap Wahyu pasti akan terpecah-belah tapi bukan lantas otomatis berstatus Yahudi-Nashrani, atau murtad.

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item