Konsultasi Syariah: Mendoakan Mertua Nonmuslim, Ziarah Kubur Kakek-Nenek Nonmuslim dan Berkunjung Ketika Tahun Baru Masehi
https://quantumfiqih.blogspot.com/2017/06/konsultasi-syariah-mendoakan-mertua.html
🎁 MENDOAKAN MERTUA
NONMUSLIM, ZIARAH KUBUR KAKEK-NENEK NONMUSLIM, BERKUNJUNG KETIKA TAHUN BARU 🎁
Pertanyaan
🏘
Assalammualaikum ustad.
Keluarga suami sy semua beragama kristen sampai
skr.
Alhamdulillah suami masuk islam.
Yg sy tanyakn disini,apkah do'a sy d terima atau
tdk ketika mendo'akn mertua sy.
Trs nenek dan kakeknya sdh meninggl,ap blh kita
ziarah kubur.
Terima kasih ustad
Sebenarnya jg pak,waktu tahun baru,ad tradisi
seperti kita saling berkunjung ke sanak family klo hr raya idul fitri,mau tdk
mau hrs mengikuti tradisi tersebut.
Ap blh ya ustad
📝 Ditanyakan oleh Ibu
Alis Asmawati (08525781YYYY) di Surabaya pada _1 Juni 2017_
Jawaban
Wa'alaikumussalam
Terima kasih atas pertanyaannya. Saya salut dengan
Ibu Asma yang mampu bertahan dalam keluarga mayoritas nonmuslim. Saya juga
bangga dengan suami ibu yang tulus masuk ke dalam Islam dengan penuh kesadaran.
Sampaikan salam dari saya untuk suami ibu. Nampaknya keadaan keluarga yang
mayoritas nonmuslim merupakan peluang pahala yang sangat besar bagi ibu Asma
dan suami ibu. Sudah taqdir ibu dan suami untuk hidup dalam keluarga nonmuslim.
Prinsip utama yang harus ibu pegang bersama suami
adalah firman Allah,
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ
لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
_“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan
berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.”_ *[QS. Al-Mumtahanah (60): 8-9]*
Ketika ibu dan suami tetap bisa mempertahankan
keislaman di tengah godaan dan bujukan keluarga nonmuslim untuk makan babi
misalnya, minum bir misalnya, merayakan natal misalnya, bergabung dalam
pesta-pesta yang haram, atau bertradisi dengan tradisi yang tidak Islami.
Kondisi ini juga merupakan kesempatan bagi ibu dan suami ibu untuk menunjukkan
kepada keluarga bahwa Islam adalah agama yang benar dan baik.
🕌
*Doa seorang muslim agar orang nonmuslim mendapat hidayah* agar masuk Islam,
sangat dianjurkan, asalkan orang nonmuslim tersebut _masih hidup_. Abu Hurairah mengatakan, (Suatu hari)
At-Thufail dan para sahabatnya datang, mereka mengatakan, “Wahai Rasulullah,
Kabilah Daus benar-benar telah kufur dan menolak (dakwah Islam), maka doakanlah
keburukan untuk mereka! Maka ada yang mengatakan, “Mampuslah kabilah Daus”. Tapi
beliau justru mengatakan, “Ya Allah, berikanlah hidayah kepada Kabilah Daus,
dan datangkanlah mereka (kepadaku). *[Shahih Al-Bukhari no. 2937; Shahih Muslim
no. 2524]*
*Boleh juga mendoakan nonmuslim hidupnya sejahtera
dengan niat agar nonmuslim tersebut kemudian rela masuk Islam.* Abu Musa mengatakan,
“Dahulu Kaum Yahudi biasa berpura-pura bersin di dekat Nabi -shollallohu alaihi
wasallam-, mereka berharap beliau mau mengucapkan doa untuk mereka
“yarhamukallah (semoga Allah merahmati kalian)”, maka beliau mengatakan doa,
_“yahdikumullah wa yushlihabalakum (semoga Allah memberi hidayah kepada kalian,
dan memperbaiki keadaan kalian)”_ *[Jami’ At-Tirmidzi 2739]*
Akan tetapi, orang yg mendoakan kebaikan untuk
mereka, harus memperhatikan, bahwa orang kafir tersebut bukanlah musuh (perang)
bagi Kaum Muslimin. *[Ta’liq Kitab Al-Adab Al-Mufrad 1/430]*
*Boleh juga memohonkan ampunan kepada nonmuslim
yang masih hidup.* Sahl bin Sa’ad mengatakan, Aku telah menyaksikan Nabi saat
gigi serinya patah, wajahnya terluka, dan helm perang di kepalanya pecah…
sungguh aku juga tahu siapa yg mencuci darah dari wajahnya, siapa yg
mendatangkan air kepadanya, dan apa yang ditempatkan pada lukanya hingga
darahnya mampet… Adalah Fatimah putri Muhammad utusan Allah yang mencuci darah
dari wajah, dan Ali yang mendatangkan air dalam perisai… maka ketika Fatimah
mencuci darah dari wajah ayahnya, dia membakar tikar, sehingga ketika telah
menjadi abu, ia mengambil abu itu, lalu menaruhnya di wajah beliau, hingga
darahnya mampet… ketika itu beliau mengatakan, “Telah memuncak kemurkaan Allah
atas kaum yg melukai wajah Rasulullah”… lalu beliau diam sebentar, dan
mengatakan, “Ya Allah ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka itu tidak
tahu”. *[Ash-Shahihah 7/531]*
Namun ada dua hal yang perlu di garis bawahi di
sini,
– Bahwa yg lebih afdhal adalah mendoakan
orang yg kafir agar diberikan hidayah masuk Islam… Karena inilah yg sering
dilakukan oleh Nabi, dan inilah yg telah disepakati bolehnya oleh para ulama.
– Ampunan yg sempurna tidak akan diberikan kepada
orang kafir, selama dia masih kafir… Sehingga arti dari doa meminta ampunan
untuk mereka adalah: ampunan dari sebagian dosa selain kesyirikan dan
kekafirannya, atau ampunan untuk semua dosanya dengan jalan diberi hidayah
dahulu untuk masuk Islam.
🏕
Tidak boleh mendoakan keselamatan akhirat kepada nonmuslim yang sudah meninggal
ataupun memohonkan ampun ataupun agar dimasukkan ke Surga. Surga yang diyakini
nonmuslim jauh berbeda dengan Surga yang diajarkan dalam Islam.
Allah Al-‘Azhim berfirman, _”Tidak sepatutnya bagi
Nabi dan orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah) untuk
orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya),
sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni
(neraka) Jahim.”_ *[QS. At-Taubah (9): 113]*
Al-Imam An-Nawawi mengatakan, “Adapun menshalati
orang kafir, dan mendoakan agar diampuni dosanya, maka ini merupakan perbuatan
haram, berdasarkan nash Al-Qur’an dan Ijma’. *[Al-Majmu’ 5/120]*
*Ziarah ke kuburan nonmuslim itu boleh, apalagi
masih keluarga.*
Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshari, bahwa
berziarah ke kuburan orang non-Muslim itu diperbolehkan. “Bahwa berziarah ke
kuburan orang-orang kafir itu mubah (diperbolehkan)”. *[Fat-h Al-Wahhab,
Bairut-Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, 1418 H, juz, 1, h. 176]* Namun sepanjang berziarah
kubur ke kuburan orang non-muslim dilakukan untuk mengingatkan kita akan
kematian dan alam akhirat atau i’tibar (pelajaran) dan peringatan kepada kita
akan kematian.
🎉 Sekedar berkunjung
kepada keluarga nonmuslim walaupun kebetulan pas tahun baru tidak masalah asal
tidak ada niat ingin merayakan tahun baru masehi. Jika menziarahi kuburan orang
yang non-muslim saja diperbolehkan, maka logikanya adalah menziarahinya ketika
masih hidup itu lebih utama (awla). Inilah yang kemudian ditegaskan oleh An-Nawawi,
“Jika boleh menziarahi mereka (non-muslim) setelah meninggal dunia, maka
menziarahi mereka ketika masih hidup itu lebih utama”. *[Syarh An-Nawawi ‘ala
Shahihi Muslim, Bairut-Daru Ihya`it Turats al-‘Arabi, cet ke-II, 1392 H, juz, 8,
h. 45]*
Menziarahi mereka artinya berkunjung ke rumah
mereka, berjalan-jalan bersama mereka, ngobrol-ngobrol dengan mereka, itu tidak
masalah, tidak ada larangan dalam agama Islam, dan dianjurkan agar momen
tersebut diselipkan pesan-pesan Islam, nasehat-nasehat agar masuk Islam,
sebisa-bisanya, yang penting jangan buat mereka benci Islam.
Ibu Asma perlu perlahan-lahan untuk memahamkan
suami atas ketentuan Islam tentang hal ini.
Demikian jawaban saya. Jangan lupa dishare juga ya
Bu! Ini saya susun malam-malam sehabis tahajjud sambil ngantuk-ngantuk. Semoga
bermanfaat. Semangat ya Bu!
Dijawab oleh *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.*
Ikuti channel telegram.me/manajemenqalbu
Gabung Grup Whatsapp Islamia 082140888638
Follow brillyelrasheed561.wordpress.com
Gabung facebook.com/groups/grupislamia
Klik juga quantumfiqih.wordpress.com
Bersosial entrepreneurship di sbycorporation.wordpress.com
Dapatkan buku-buku Islami inspiratif-motivatif-kontemplatif karya Brilly El-Rasheed, S.Pd.: (1) Golden Manners Rp 60.000,-; (2) Mendekat Kepada Allah Rp 38.000,-; (3) Kutunggu di Telaga Rp 40.000,-; (4) Quantum Iman Rp 62.000,-; (5) Benteng Umat Islam Rp 42.000,-; (6) Maksiat dalam Taubat Rp 39.000,-; (7) Titisan Ahli Surga Rp 35.000,-; (8) Menepi dari Dunia Rp 55.000,-; (9) Jangan Rp 44.000,-; melalui kontak masing-masing penerbit atau melalui Brilly Online Bookstore (BOOST) di 08155241991.
Mobil Indonesia, Honda HRV, Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda City, Honda Civic, Honda Freed, Honda CRV, Honda Accord, Honda Odyssey, Honda CRZ, Honda BRV, Suzuki APV, Suzuki Ertiga, Suzuki Grand Vitara, Suzuki Karimun, Suzuki Swift, Suzuki Spalsh, Suzuki SX4, Toyota Camry, Toyota Vios, Toyota Corolla Altis, Toyota Prius, Toyota Yaris, Toyota Etios Valco, Toyota Agya, Toyota NAV, Toyota Alphard, Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza, Toyota Avanza Veloz, Toyota Fortuner, Toyota Land Cruiser, Toyota Rush, Toyota RAV4, Toyota Dyna, Toyota Hiace, Toyota Hilux,
Perusahaan Otomotif Indonesia, Astra, Daihatsu, Isuzu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Yamaha, Piaggio, Toyota, Hino, Hyundai, Nissan, AMT, Kawasaki, Aspira, Vespa, Trucks, Chevrolet, Ford, Proton, Peugeot, Kia, Krama Yudha Tiga Berlian, Honda, Gaya,
Perusahaan Motor Indonesia, Helroad, Kanzen, Viar, Astra Honda, Yamaha, Suzuki, Kaisar, Kawasaki, Minerva, Cleveland, Piaggio, Triumph, BMW, Hero, Vespa, Viva, TVS, Harley Davidson, Happy, Gazgas, Betrix, Bajaj, Benelli, KTM, Ducati, Kymco Benson, Jialing, Dayang, Agusta MV, Hyosung, Husqvarna,
Perguruan Tinggi Islam Negeri, Universitas Islam Madinah, Universitas Islam Indonesia, Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sains Al-Qur`an, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Islam Negeri Alauddin, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Negeri Walisongo, IAIN Ambon, IAIN Antasari, IAIN Bengkulu, IAIN Datokarama, IAIN Imam Bonjol, IAIN Mataram, IAIN Padangsidempuan, IAIN Palopo, IAIN Pontianak, IAIN Purwokerto, IAIN Raden Intan, IAIN Salatiga, IAIN Samarinda, IAIN Sultan Amai, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, IAIN Sultan Thaha Saifuddin, IAIN Surakarta, IAIN Syekh Nurjati, IAIN Ternate, IAIN Tulungagung, IAIN Bukittinggi, IAIN Jember, IAIN Sultan Qaimuddin, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, IAIN Palangkaraya, Institut Ilmu Al-Qur`an, STAIN Al-Fatah, STAIN Batusangkar, STAIN Curup, STAIN Gajah Putih, STAIN Jurai Siwo, STAIN Kediri, STAIN Kerinci, STAIN Kudus, STAIN Malikussaleh, STAIN Manado, STAIN Pamekasan, STAIN Parepare, STAIN Pekalongan, STAIN Ponorogo, STAIN Sorong, STAIN Syekh Abdurrahman Sidik, STAIN Syekh M. Djamil Djambek, STAIN Watampone, STAIN Meulaboh Aceh Barat.