Allahu Akbar! Pintu Langit Dibuka Sejak Awal Mula Ramadhan

https://quantumfiqih.blogspot.com/2017/06/allahu-akbar-pintu-langit-dibuka-sejak.html
Rasulullah Muhammad berkata,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ
فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ
الشَّيَاطِينُ
“Jika bulan Ramadhan tiba,
maka pintu-pintu Surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka ditutup, dan
setan-setan dibelenggu.” [Shahih: Shahih Al-Bukhari 4/97; Shahih Muslim no.
1079. Dalam versi riwayat Muslim, “Pintu-pintu rahmah dibuka”]
Al-Imam An-Nawawi dalam
Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim (7/188) ketika mensyarah hadits ini beliau
menukil penjelasan dari Al-Qadhi ‘Iyadh, “Hadits di atas dapat bermakna,
terbukanya pintu Surga, tertutupnya pintu jahannam, dan terbelenggunya
setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.
Juga dapat bermakna terbukanya pintu Surga karena Allah memudahkan berbagai
ketaatan kepada para hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat
malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan orang akan
lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan kemaksiatan. Inilah sebab
mereka dapat memasuki Surga melalui pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu
neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang menyebabkan seseorang mudah
menjauhi maksiat ketika itu.”
Nabi Muhammad juga berkata,
إِذَا كَانَ أَوَّلُ
لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ
وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ
أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا
بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ
مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
“Apabila malam pertama bulan
Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin ifrit dibelenggu. Dan pintu-pintu
neraka ditutup, sehingga tak satupun darinya yang terbuka.. dan pintu-pintu Surga
dibuka, sehingga tak satupun darinya yang tertutup. Kemudian ada seorang
penyeru yang berseru, “Wahai para pencari kebaikan, sambutlah. Dan wahai para
pencari kejahatan, kurangilah (kejahatanmu—pen).” Dan Allah membebaskan orang-orang
(penghuni neraka—pen) dari neraka. Dan itu (semua--pen) berlangsung setiap
malam (selama bulan Ramadhan—pen).” [Shahih: Sunan Ibnu Majah no. 1642; Shahih
Sunan At-Tirmidzi no. 682; Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 1960.]
Dalam hadits ini terdapat
petunjuk bahwa Surga dan neraka telah diciptakan oleh Allah dan sekarang telah
ada. Al-Imam Ath-Thahawi berkata, “Surga dan Neraka adalah dua makhluq Allah
yang kekal, tak kan punah dan binasa. Sesungguhnya Allah telah menciptakan
keduanya, sebelum penciptaan makhluq lain. Dan Allah pun menciptakan penghuni
bagi keduanya.” [Tahdzib Syarh ‘Aqidah Ath-Thahawiyyah, ‘Abdul Akhir Hammad
Al-Ghunaimi, hal. 269, cet. Dar Ash-Shahabah]
Nabi Muhammad berkata,
أَتَاكُمْ
رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامُهُ تُفْتَحُ فِيْهِ
أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجَحِيْمِ وتغل فِيْهِ مردة
الشَّيَاطِيْنَ للهِ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ
خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian
bulan Ramadhan, bulan penuh barakah. Allah mewajibkan kepada kalian
shiyam/puasa di dalamnya. Selama itu pintu-pintu langit dibuka. Dan pintu-pintu
al-jahim ditutup. Setan ifrit dibelenggu untuk Allah. Di dalamnya (bulan
Ramadhan) terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa
menghormati keharamannya (maknanya: tidak berbuat maksiat ketika bulan
Ramadhan—pen), maka ia haram (yaitu ia dijaga Allah dari berbuat maksiat—pen).”
[Shahih: Takhrij Misykah Al-Mashabih no. 1962]