Hadits Tentang Qarin Kok Berbunyi Syaithan Masuk Islam | Khutbah Taujih Tarjih Fatwa Bahtsul Masail | Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF)




 Konsultasi Syari'ah & Fiqih (KASYAF) No. 

*389 - Hadits Tentang Qarin Kok Berbunyi Syaithan Masuk Islam*


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Pertanyaan_

🥝 Apa benar jin qarin itu mungkin masuk Islam? Apalagi ada hadits yang terjemahannya adalah bahwa jin qarin pada diri Rasulullah sudah masuk Islam. Mohon pencerahannya agar kami tidak salah paham. 


📝 Ditanyakan oleh seseorang melalui WhatsApp secara makna (dengan ringkas) 


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Jawaban_

🍟 Dalam kitab Akam Al-Marjan fi Ahkam Al-Jan karya Badruddin Asy-Syibli, ada salah satu bahasan mengenai qariin. Secara bahasa kata qariin (Arab: qaf-ra’-ya’-nun) berarti yang menemani. Namun, yang dimaksud dalam ulasan ini adalah qariin yang berarti makhluq yang mana Allah ciptakan untuk selalu melekat pada manusia, melekat bukan berarti menempel tanpa jarak. Makhluq berpredikat qariin bisa berbangsa jin dan bisa berbangsa malaikat. Bila berbangsa jin, mana pasti qarin tersebut bersifat syaithani dan tugasnya membisikkan keburukan kepada manusia. Bila berbangsa malaikat, maka sebaliknya. 


🕋 Allah berfirman, 


وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَـٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ


_“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaithan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”_ *[QS. Az-Zukhruf : 36]*


🕋 Allah juga berfirman, 


قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلالٍ بَعِيدٍ


_“(Kala hisab kelak) Qarin manusia berkata, “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.”_ *[QS. Qaf: 27]*


📒 Dalam Tafsir Ibnu Katsir dinyatakan bahwasanya Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Qarin (dari bangsa Jin) adalah (jin yang bersifat) syaithan yang ditugasi untuk menyertai manusia.” *[Tafsir Ibnu Katsir, 7/403]* Cermati ulang penafsiran ini! 


🍩 Informasi tentang keberadaan qarin terekam dalam hadits berikut. Harap cermat membaca setiap susunan kalimat/redaksi matan hadits, bandingkan dengan matan dalam riwayat lain, baca komentar rawi bila ada, baca juga kitab syarah hadits, dan tashhihkan (validasikan) hasil bacaan kita kepada ulama. Begitulah tradisi yang bagus dalam membaca hadits. 


قَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: “مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاّ وَقَدْ وُكّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنّ”. قَالُوا: وَإِيّاكَ؟ يَا رَسُولَ اللّهِ قَالَ “وَإِيّايَ. إِلاّ أَنّ اللّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ. فَلاَ يَأْمُرُنِي إِلاّ بِخَيْرٍ”


📜 Rasulullah bersabda, _“Tidaklah salah seorang dari kalian, kecuali dikuasakan kepadanya Qarinnya dari bangsa jin”._ Para sahabat bertanya, “Termasuk Engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, _“Ya, termasuk aku. Hanya saja Allah telah menolongku atasnya sehingga ia tunduk dan ia tidak memerintahku kecuali kebaikan.”_ *[Musnad Ahmad dan Muslim]*


🏵 Penerjemahan 'ada qarin yang mendampingi' dan pemaknaan 'setiap manusia memiliki qarin' itu sama saja dalam konteks transliterasi matan hadits ini. Semua manusia memang ditaqdirkan ada syaithan yang mengikuti dan setiap manusia memang memiliki syaithan karena dikuasakan oleh Allah agar syaithan selalu mengikuti manusia. Bukan berarti manusia pasti diberi kemampuan untuk menguasai jin pada umumnya maupun jin qarin dan disuruh-suruh sekehendak manusia. 


🎁 Syaithan itu sifat sekaligus predikat, hawa nafsu itu aktifitas qalbu yang mendorong manusia menuruti syahwat yang baik atau syahwat yang buruk. Hawa nafsu hanya dihembuskan oleh jin qarin yang bersifat syaithani saja, jin qarin belum tentu selalu mengajak ke dosa. Qarin itu predikat. 


🎽 Hadits ini tidak terlalu bermasalah secara matan. Kita akan merasa bermasalah bila kita hanya membaca terjemahannya saja, apalagi bila terjemahannya asal-asalan. Kita juga perlu baca riwayat lain, yang mungkin akan membuat kita agak bingung, yaitu riwayat berikut. 


جاء في صحيح مسلم: (7059) ــ حدّثني هَـٰرُونُ بْنُ سَعِيدٍ الأَيْلِيُّ. حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ. أَخْبَرَنِي أَبُو صَخْرٍ عَنِ ابْنِ قُسَيْطٍ. حَدَّثَهُ أَنَّ عُرْوَةَ حَدَّثَهُ أَنَّ عَائِشَةَ ،، زَوْجَ النَّبِيِّ حَدَّثَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللّهِ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا لَيْلاً. قَالَتْ فَغِرْتُ عَلَيْهِ. فَجَاءَ فَرَأَىٰ مَا أَصْنَعُ. فَقَالَ: «مَا لَكِ؟ يَا عَائِشَةُ أَغِرْتِ؟» فَقُلْتُ: وَمَا لِي لاَ يَغَارُ مِثْلِي عَلَىٰ مِثْلِكَ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ : «أَقَدْ جَاءَكِ شَيْطَانُكِ؟» قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللّهِ! أَوَ مَعِيَ شَيْطَانٌ؟ قَالَ: «نَعَمْ» قُلْتُ: وَمَعَ كُلِّ إِنْسَانٍ؟ قَالَ: «نَعَمْ» قُلْتُ: وَمَعَكَ؟ يَا رَسُولَ اللّهِ قَالَ «نَعَمْ. وَلٰكِنْ رَبِّي أَعَانَنِي عَلَيْهِ حَتَّىٰ أَسْلَمَ». (صحيح مسلم)


📜 Dari Aisyah istri Nabi bahwa Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wa Sallam keluar dari sisinya di malam hari, Aisyah berkata, “Aku cemburu dan beliau mengetahui perbuatanku, maka beliau bersabda, _‘Ada apa denganmu wahai Aisyah? Kamu cemburu?’_ Aku menjawab, ‘Apakah orang sepertiku tidak cemburu terhadap orang sepertimu?’ Nabi bertanya, _‘Apakah syaithanmu telah mendatangimu?’_ Aisyah balik bertanya, ‘Ya Rasulullah, apakah bersamaku ada syaithan?’ Nabi menjawab, _‘Ya.’_ Aisyah bertanya, ‘Bersama setiap manusia juga?’ Nabi menjawab, _'Ya.’_ Aisyah bertanya, ‘Termasuk engkau wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, _‘Ya, akan tetapi Rabbku menolongku atasnya sehingga dia aslama.‘”_ *[Shahih Muslim no. 7059]*


وسَمِعْتُ عَلِيَّ بنَ خَشْرَمٍ، يَقُولُ: قالَ سُفْيَانُ بنُ عُيَيْنَةَ فِي تَفْسِيرِ قَوْلِ النَّبيِّ «وَلكِنَّ الله أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلمُ» : يَعْني أَسلَمُ أنَا مِنْهُ. قالَ سُفْيَانُ والشيطان لاَ يُسْلِمُ. (الترمذي) ص135)


📒 Ali bin Khasyram menukil ungkapan Sufyan bin Uyainah dalam tafsir atas hadits Nabi, "akan tetapi Rabbku menolongku atasnya sehingga dia aslamu." Yaitu aku selamat darinya. Sufyan berkata, "Syaithan tidak akan pernah masuk Islam." *[Sunan At-Tirmidzi]*


🦺 Jadi salah kita sendiri yang mengartikan hadits tersebut bahwa syaithan yang mengikuti Rasulullah masuk Islam. Lumrah jika Sufyan bin Uyainah mengatakan syaithan tidak akan pernah masuk Islam. Logikanya, syaithan adalah sifat yang jauh dari Islam, sehingga karena sifat maka tidak bisa berbuat, kalau makhluq bisa berbuat, dan sifat adalah buah dari perbuatan. Logikanya juga, kalau jin qarin yang mengikuti Rasulullah masuk Islam, kita abaikan pendapat Sufyan bin Uyainah, maka jin qarin tersebut memang muslim, dan tidak pernah menjadi syaithan. 


🎁 Sufyan bin Uyainah tidak sedang membantah statemen Rasul, tapi justru sedang membenarkan. Bahwa benar syaithan yang mengikuti Rasul itu telah menyerah kepada Rasul tapi tetap tidak masuk Islam, sehingga Nabi tetap menyebutnya syaithan. Kalau makna hadits tersebut syaithan yang mengikuti Nabi masuk Islam seharusnya Nabi menyebutnya bukan syaithan tapi cukup jin qarin. Lebih dari itu, sekalipun jin qarin yang mengikuti Nabi tidak masuk Islam dan tetap berpredikat syaithan, tidak masalah, tidak pula bertentangan dengan zhahir matan hadits, "ia tidak memerintahku kecuali kebaikan," sebab sosok yang buruk tetap bisa saja memerintahkan kebaikan sekalipun tidak melakukan kebaikan tersebut. Artinya jin qarin bisa saja tetap bersifat syaithan meski selalu mengajak kepada kebaikan. Ini analisis logika bahasa dari ungkapan Sufyan bin Uyainah, salah satu guru Imam Asy-Syafi'i. 


🍈 Kita akan terjebak pada kebingungan ketika membaca kata ASLAMA pada matan hadits hanya dengan ASLAMA, sebab bisa dibaca ASLAMMA, bisa juga ASLAMU. Dan arti kata ASLAMA tidak selalu bermakna masuk Islam. Kata (أَسْلَمَ) yang berasal dari fi'l tsulatsi kata kerja tiga huruf (سَلِمَ – يَسْلَمُ) berarti “selamat”, sehingga potongan hadits di atas diartikan sebagai berikut,


قَالَ « نَعَمْ وَلَكِنْ رَبِّى أَعَانَنِى عَلَيْهِ حَتَّى أَسْلَمَ».


“Ya, tetapi Rabbku menolongku atasnya sampai saya selamat.” Yakni selamat dari gangguan syaithan itu. Pendapat ini menyatakan bahwa jin qarin Nabi shallallahu alaihi wa sallam- belum berislam sampai beliau meninggal dunia. 


🥪 Ada juga yang menyatakan bahwa kata (أَسْلَمَ) adalah fi’l madhi (kata kerja lampau), tetapi diartikan “tunduk”. Pendapat ini juga menyatakan bahwa jin qarin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam belum berislam sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat. Pendapat ini dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. *[Majmu’ Al-Fatawa 17/523]* 


🎟 Al-Khaththabi berkata, “Kebanyakan rawi berkata, ‘Aslama’ dengan kata kerja bentuk lampau kecuali Sufyan bin Uyainah, dia berkata, `Fa aslamu’, yakni aku selamat dari keburukannya, dan dia (Sufyan) mengatakan bahwa syaithan tidak masuk Islam.” *[Talbis Iblis]*


📜 Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, _“Sesungguhnya syaithan memiliki bisikan pada manusia, malaikat juga memiliki bisikan. Bisikan syaithan menjanjikan keburukan dan mendustakan kebenaran. Sedangkan bisikan malaikat menjanjikan kebaikan dan mempercayai kebenaran. Barangsiapa mendapatkannya, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah Azza wa Jalla, kemudian hendaklah dia memuji Allah Azza wa Jalla . Dan barangsiapa mendapatkan yang lain, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dari syaithan yang dilaknat”._ Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat, 


الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ 


_"syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)."_ *[QS. Al-Baqarah: 268] [Sunan At-Tirmidzi, no. 2988]*


📝 Dijawab oleh Abu Abizard *H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.* bin H. Yulianto

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📺 BCQUFI (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan nama dan kota domisili. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.  


😎 Alhamdulillah, BCQUFI telah melengkapi perpustakaan dengan koleksi Kitab berbahasa Arab mulai 1 Februari 2021 untuk meningkatkan kualitas layanan. Belanja Kitab menelan biaya Rp 1.261.900,- untuk Kitab Hasyiyah Shawi (4 jilid), Faidh Al-Qadir (6 jilid) dan Ihya' 'Ulumiddin (4 jilid). Terimakasih kami haturkan kepada donatur yang turut berpartisipasi menyumbangkan dana untuk belanja Kitab. Semoga layanan BCQUFI semakin bagus. *Kami masih membutuhkan banyak kitab klasik berbahasa Arab untuk referensi.*

Related

As-Sunnah 545749376982629210

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item