Hukum Fiqih tentang Meyakini Allah Benci Keburukan Tapi Allah Justru Menciptakannya | Khutbah Taujih Tarjih Fatwa Bahtsul Masail | KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih)




 KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) No. 

*390 - Allah Benci Keburukan Tapi Allah Justru Menciptakannya*


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Pertanyaan_

🏕 Makhluk itu kan artinya ciptaan-Nya. Sy kadang berpikir kenapa berhala sampai ada di bumi, padahal itu syirik, syirik dibenci Allah, tapi kenapa Allah membiarkan ada berhala di bumi. Berarti Allah membiarkan ada hamba-Nya yang berbuat syirik. Mohon petunjuk intinya gimana biar pikiran kita bahwa Allah itu tidak zholim ke makhluknya. 


📝 Ditanyakan oleh Bapak *Eko* dari Purworejo via WhatsApp secara ringkas


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Jawaban_

🏵 Makhluq itu artinya segala selain Allah, semua makhluq itu diciptakan Allah, Allah Al-Khaliq artinya Maha Pencipta

Lukisan, foto, gambar dan semacamnya adalah ciptaan Allah juga, tapi melalui tangan makhluq-Nya yang bernama pelukis. 


📜 Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Jibril ‘alaihis-salam bertanya perihal keimanan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasul menjawab,


أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره


“Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya; kitab-kitab-Nya; para rasul-Nya; hari akhir; dan beriman kepa da takdir, yang baik maupun yang buruk.” *[Shahih Muslim]*


🍇 Mu'tazilah tidak mau mengakui keburukan dan dosa juga diciptakan oleh Allah, sementara Ahlus Sunnah mengakui bahwa buruk dan dosa juga sama-sama ciptaan Allah, banyak dijelaskan di kitab2 aqidah. 


🍅 Maka Pencipta berhala juga Allah tapi Allah tidak meridhai keberadaan berhala dan yang membuat berhala adalah manusia musyrii. Mengapa Allah menciptakan keburukan dan dosa serta segala sumber kesyirikan? Maka tidak perlu dijawab mengapa, sebagaimana mengapa Allah menciptakan makhluq, tidak perlu dicari tahu alasan Allah. La yus-alu amma yaf'alu wa hum yus-alun


🎪 Kita tetap meyakini bahwa penyembah berhala tetap berdosa dan akan diadzab Allah tapi apakah nanti Allah memberi keputusan akhir dia diadzab atau tidak itu bukan ranah kita, karena kejadian2 Akhirat atas para pendosa itu hak Allah semata. Sementara keyakinan kita tentang Akhirat selama hidup di dunia harus sesuai penjelasan Allah dan Rasul-Nya. 


🌺 Jadi, kita tetap meyakini bahwa Allah menciptakan ketaatan para hamba dan kemaksiatan para hamba juga. Namun dalam rangka adab, kita tidak mengutarakan secara frontal seperti itu, yakni kita katakan, Allah membenci maksiat dan segala keburukan adalah dari manusia dan syaithan. Jadi aqidah dan adab itu harus berjalan bersama dan harus pula diajarkan. Nabi mengajarkan, 


والشر ليس إليك


“…dan keburukan tidak disandarkan kepada-Mu.” *[Shahih Muslim]*


📒 Ibnul-Qayyim menerangkan,


القدر لا شر فيه بوجه من الوجوه فإنه علم الله وقدرته وكتابه ومشيئته، وذلك خير محض وكمال من كل وجه، فالشر ليس إلى الرب تعالى بوجه من الوجوه لا في ذاته ولا في أسمائه ولا في صفاته ولا في أفعاله، وإنما يدخل الشر الجزئي الإضافي في المقضي المقدَّر، ويكون شراً بالنسبة إلى محلٍ وخيراً بالنسبة إلى محل آخر، وقد يكون خيراً بالنسبة إلى المحل القائم به من وجه كما هو شر له من وجه، بل هذا هو الغالب، وهذا كالقصاص وإقامة الحدود وقتل الكفار، فإنه شر بالنسبة إليهم لا من كل وجه ، بل من وجه دون وجه، وخير بالنسبة إلى غيرهم لما فيه من مصلحة الزجر والنكال ودفع الناس بعضهم ببعض


“Taqdir sama sekali tidak mengandung keburukan, karena dia adalah ilmu, kekuasaan, kitab (penulisan), dan kehendak Allah. Seluruhnya murni kebaikan dan kesempurnaan yang absolut di segala sisi. Sehingga keburukan tidaklah disandarkan kepada Allah ta’ala, tidak pada Dzat-Nya; tidak pula pada nama, sifat, dan perbuatan-Nya. Keburukan yang bersifat parsial hanya terdapat pada apa yang ditakdirkan, yang bisa dipandang sebagai keburukan pada satu tempat, sementara di tempat lain bisa dipandang sebagai kebaikan pada sisi yang lain. Dan terkadang pada satu tempat, hal itu merupakan kebaikan jika dipandang satu sisi, meski di sisi lain bisa berupa keburukan, namun umumnya kebaikan itu yang dominan. Contoh hal ini adalah seperti penerapan hukum qishash, penegakan hudud, dan membunuh orang kafir (yang berhak dibunuh). Hal itu memang keburukan bagi pelakunya, hanya dari satu sisi; namun hal itu merupakan kebaikan bagi orang lain seiring adanya maslahat karena hal itu merupakan tindakan preventif, hukuman, dan upaya agar masyarakat tidak berlaku main hakim sendiri.” *[Syifa` Al-'Alil]*


🍩 Kenapa Ahlus Sunnah menyimpulkan bahwa yang benar adalah keburukan juga merupakan ciptaan Allah? Tidak lain karena kalau keburukan bukan ciptaan Allah berarti Allah tidak Mahakuasa karena ada kejadian yang luput dari kendali-Nya. 


🍀 Lalu mengapa Allah ciptakan keburukan tapi membenci-Nya? Jawabannya, tidak usah dijawab. Aman. Itu urusan Allah, kenapa kita sebagai makhluq kok mempertanyakan aktifitas Tuhan. Kalau kita mengkritisi aktifitas Tuhan, maka silakan jadi Tuhan saja sendiri! Allah punya standar sendiri, kenapa kita memaksa Tuhan mengikuti standar ketuhanan yang kita pikirkan? 


🍟 Andaikan kita masih penasaran, sebenarnya kenapa Allah menciptakan keburukan tapi membenci-Nya? Ingat, bahwa tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia, termasuk keburukan itu juga tidak sia-sia, tapi secara tidak langsung, dan lebih dari itu, segala perbuatan Allah dan ciptaan-Nya selalu baik menurut-Nya bagi hamba-hamba-Nya. 


📝 Dijawab oleh Abu Abizard *H. Brilly Y. Will. El-Rasheed, S.Pd.* bin H. Yulianto

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📺 BCQUFI (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan nama dan kota domisili. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.  


😎 Alhamdulillah, BCQUFI telah melengkapi perpustakaan dengan koleksi Kitab berbahasa Arab mulai 1 Februari 2021 untuk meningkatkan kualitas layanan. Belanja Kitab menelan biaya Rp 1.261.900,- untuk Kitab Hasyiyah Shawi (4 jilid), Faidh Al-Qadir (6 jilid) dan Ihya' 'Ulumiddin (4 jilid). Terimakasih kami haturkan kepada donatur yang turut berpartisipasi menyumbangkan dana untuk belanja Kitab. Semoga layanan BCQUFI semakin bagus. *Kami masih membutuhkan banyak kitab klasik berbahasa Arab untuk referensi.* Total ada 25 jilid Kitab Arab dan hampir 1.000 referensi buku berbahasa Indonesia milik BCQUFI.

Related

Aqidah 1264620345393647579

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item