Konsultasi Syariah Karma Beda Dengan Jaza dan Adzab





‌‌‌‌‌ ‌‌‌‌
‌‌‌‌‌‌ ‌‌‌‌
‌‌‌ ‌‌‌‌‌

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/2/IV/19/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihaqidah_
‌‌‌‌‌‌
Konsultasi Syariah *310 - Karma Beda Dengan Jaza’ dan Adzab*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
Assalamualaikum wr wb..
 1. adakah hukum karma dalam islam ustad..,? 2. Orang yang dahulu maksiat atau melakukan dosa kemudian bertaubat,apakah setelah dia bertaubat akan tetap menerima akibat dari perbuatanya ataukah tidak,.   seperti contoh dulu dia suka menghina dosa maksiat orang lain apakah setelah bertaubat dia akan dihina dan mendapatkan balasan melakukan dosa  orang lain tersebut..? Sukron Ustad
 Ditanyakan oleh Saudara *Wahyu Nusantara Aji* (0823-2927-0656) pada _25 Maret 2019_
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
Wa'alaikumussalam.
 Islam tidak mengenal hukum karma. Menurut KBBI, karma artinya perbuatan manusia atau hukum sebab-akibat (kausalitas). Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Karma bahwa semua yang dialami manusia adalah hasil dari tindakan kehidupan masa lalu dan sekarang. Efek karma dari semua perbuatan dipandang sebagai sesuatu yang aktif membentuk masa lalu, sekarang, dan pengalaman masa depan. Hasil atau 'buah' dari tindakan disebut karmaphala. Karmaphala adalah salah satu dari lima keyakinan (Panca Sradha) dari Agama Hindu serta filsafat dari agama Dharmik. Konsep ini berasal dari India kuno dan dijaga kelestariannya di filsafat Hindu, Jain, Sikh dan Buddhisme.
 Jika makna karma terbatas pada konsep itu, maka Islam juga mengakui adanya sebab-akibat. Namun rupanya karma tidak terbatas pada makna ini. Karma itu ada kaitannya dengan keyakinan reinkarnasi, yaitu bahwa manusia setelah mati, akan terlahir kembali namun dengan kehidupan yang berbeda. Nah dalam kehidupan kedua tersebut, manusia akan menerima karma, yaitu apa saja yang dialami di kehidupan kedua itu adalah buah dari perbuatannya dalam kehidupan pertama. Begitu seterusnya pada kehidupan-kehidupan berikutnya. Kenapa begitu? Karena agama yang meyakini karma itu meyakini bahwa akhirat itu tidak kekal.
⏰ Seperti dikatakan oleh I Wayan Eri Gunarta, bahwa dalam pandangan Hindu, khususnya paham Siwa Sidhanta dikatakan bahwa kita tidak perlu khawatir kalau dunia ini kiamat. Sebab, ketika Maha Pralaya terjadi, tidak ada lagi surga dan neraka. Semua yang ada saat ini akan kembali bersatu pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atau dalam kata lain moksa. Oleh karena itu, dalam pandangan Hindu secara eskatologis, dunia akhirat tidak usah dikhawatirkan. Kita tidak perlu khawatir kalau setelah kiamat, yang jahat akan mendekam di neraka abadi atau kalau berbuat baik akan mendapat tempat di surga abadi. Sebab, alam material habis kembali kepada sumbernya, Panca Tan Mantra. Alam pikiran juga akan tersedot menuju alam Brahma. Sebab, masa Maha Pralaya ini adalah akhir dari semua ciptaan. *[http://bali.tribunnews.com/2017/02/20/kiamat-menurut-hindu-kemana-manusia-pergi-masih-adakah-surga-dan-neraka?page=3]*
 Maka, jika arti karma seperti itu, kita tidak boleh meyakininya. Yang ada dalam Islam hanya jaza' yaitu balasan atas amal shalih dan adzab yaitu balasan atas amal thalih. Ini yang harus kita yakini. Adzab dan jaza' itu berlaku sesuai taqdir dan masyi'ah Allah serta hikmah-Nya. Sehingga setiap orang bisa menerimanya berbeda dari orang lain.
 Jaza' dan adzab bisa diberikan Allah semenjak masih di dunia. Taubat menghapus catatan dosa, namun bisa jadi adzab tetap terjadi. Termasuk berupa adanya orang yang melakukan keburukan serupa kepada kita yang sudah mentaubati keburukan tersebut atau kita melakukan kembali keburukan yang pernah kita anggap kita tidak akan melakukannya.
 Baiklah, perlu kita bahas soal amal dan kaitannya dengan jaza’ dan ‘adzab. Jika amal manusia tercatat sejak berumur 15 tahun hingga 60 tahun misalnya, maka ia akan mempunyai catatan amal perbuatan selama 45 tahun. Satu tahun kira-kira 360 hari, setiap hari 24 jam, maka bila dijumlahkan semuanya kira-kira masa taklif manusia terdiri dari 388.800 jam. Bila direkam dengan kaset rekaman dengan durasi 1 (satu) kaset adalah satu jam, maka betapa akan dibutuhkan sebanyak 388.800 kaset setiap orang, untuk mencatat (merekam) seluruh kehidupannya selama di dunia.
 Dalam hitungan era digital sekarang, perekaman video resolusi 4K 30 fps memakan ruang sebesar 375 MB untuk 32 menit. Berarti 1 jam lebih kurang memakan ruang 750 MB. Maka dalam 1 hari, kita otomatis merekam kejadian hidup kita sebesar 18.000 MB atau 18 GB. Maka dalam 1 tahun (360 hari), kita sudah merekam amal shalih maupun amal thalih kita sebsar 6.480 GB, dibulatkan lebih kurang 6,5 TB. Jika demikian, dalam catatan amal kita telah terekam 291.600 GB atau dibulatkan menjadi 292 TB, sejak baligh hingga wafat usia 60 tahun.
 Jika dulu, tahun 2016, baru ada hard disk terbesar itu 60 TB, saat ini, tahun 2019, kapasitas penyimpanan online Google Drive Unlimited ternyata sudah ada dan dijual dengan harga sangat murah. Maka, kita tidak perlu heran bagaimana bisa catatan amal yang akan kita terima nanti akan mencatat segala hal terkecil dalam hidup kita tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun. Lihat QS. Al-Qomar: 52-53 dan QS. Al-Kahf: 49.
 Andai, sekali lagi andai, andai malaikat diperintahkan Allah untuk mencatat amal-amal kita lalu diupload oleh malaikat ke Google Drive, maka kita akan benar-benar sangat malu saat ini. Kita bisa melihat apa saja keburukan-keburukan yang kita perbuat, hanya dengan membuka Google Chrome lalu membuka Google Drive. Andai.
 Allah berfirman,
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
_“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat..”_ *[QS. Hud: 114]*
 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan,
وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا
_“Ikuti perbuatan burukmu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya."_” *[Musnad Ahmad no. 21354; Jami’ At-Tirmidzi no. 1987]*
 Kita tahu bahwa kebaikan menghapus keburukan dan keburukan menghapus kebaikan. Kapan itu terjadi? Di dunia atau di Akhirat? Jawabannya, di Akhirat. Jadi, sekalipun kita bertaubat di dunia dan taubat kita diterima Allah, catatan dosa tidak terhapus selama kita masih di dunia. Baru terhapus jika kita sudah masuk ke proses mizan setelah sebelumnya melalui proses hisab dan ‘ardh (penampakan amal) dan pemberian buku catatan amal.
 Allah Ta’ala berfirman,
وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ (28)
_“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.”_ *[QS. Al-Jatsiyaat: 28]*
 Berkata Bilal bin Sa’ad,
إن الله يغفر الذنوب، ولكن لا يمحوها من الصحيفة حتى يوقفه عليها يوم القيامة وإن تاب
“Sesungguhnya Alloh akan mengampuni semua dosa, akan tetapi tidak akan menghapusnya dari catatan amal hingga dia dihadapkan kepada pemiliknya di hari kiamat sekalipun dia telah bertaubat (darinya). “ *[Jami’ Al ‘Ulum wa Al-Hikam hal. 453]*
 Itulah mengapa jika kita berbuat dosa, lalu kita sudah bertaubat, kita pun tidak tahu apakah taubat kita diterima oleh Allah atau ditolak, sehingga dosa-dosa kita bisa saja menyisakan efek samping ‘adzab.
 Misalnya, na’udzubillah, kita pernah berzina, kita bertaubat, semoga Allah menerima taubat kita, namun kita tidak tahu apakah taubat kita diterima atau tidak, zina kita dulu itu bisa jadi tetap menyisakan efek samping, misalnya terjangkit virus HIV/AIDS, terstempel sebagai pezina/pelacur, terkucilkan, sulit mendapatkan pekerjaan halal, tidak terhormat dan lain sebagainya. Itu sebenarnya kan ‘adzab. ‘Adzab bisa berkurang, jika kita memperbanyak ketaatan.
 Dijawab oleh *H. BRILLY EL-RASHEED* BIN H. YULIANTO
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
 ‌‌‌‌‌ melalui Yayasan Shadaqah Jariyah Quantum Fiqih Ar-Rasyidiyyah (YADARIQUFIYA) membutuhkan bantuan dana infaq untuk keperluan kegiatan program pendidikan, sosial dan dakwah, dan untuk operasional Yayasan. Simak laporan finansial kami di *http://bit.ly/laporankeuanganyadariqufiya*
 Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp ‌‌‌‌‌‌  di *+62 821-4088-8638* dengan menyebutkan nama dan kota asal, awali dengan salam.
⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama *KONSULTASI SYARIAH* agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat.

Related

Aqidah 5732943157623323494

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item