Konsultasi Syariah Nasib Ruh Anak Kecil Yang Wafat Sebelum Usia Baligh Dijamin Masuk Surga Diasuh Oleh Nabi Ibrahim Dan Bisa Memberi Syafa'at Untuk Kedua Orang Tua



#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/5/IV/19/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihaqidah_

‌‌‌‌‌‌

Konsultasi Syariah *316 - Nasib Ruh Anak Kecil Yang Wafat*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
 Apakah betul saya bisa memgajukan pertanyaan seputar islam ke sini? Sudah hampir 2 bulan ini anakku yang berumur 6 tahun 6 bulan meninggal dunia..betapa terpukulnya saya ustadz.yg ingin saya tanyakan,dimanakah anak saya berada sekarang,alam barzakh,langit ke tujuh apa sudah di syurga?bagaimana keadaannya di sana?apakah anak saya masih ingat dengan ibunya yg masih hidup?apakah kegiatan sehari2 di sana ustad?mohon dijelaskan Apakah besok pada waktu di surga ruhnya akan sama dengan fisiknya pada saat meninggal?sungguh ustadz saya sedih sekali rasanya,dan tidak ada semangat lagi dalam menjalani hidup ini..mengapa Allah memeberikan cobaan yg begitu berat ini kpd saya?

 Ditanyakan oleh seseorang (+62 857-4242-ZZZZ) pada _15 April 2019_

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
 Kami turut berduka. Memang ini musibah yang cukup berat. Namun diharapkan tidak menjadikan Ibu/Bapak penanya menjadi hilang semangat hidup. Sebab tidaklah Allah kasih musibah kecuali kita akan diberi ganti yang jauh lebih baik asal kita mau bersabar dan ihtisab (mengharap jaza’/ganjaran dari Allah).

 Anak yg meninggal dalam usia belum baligh dijamin masuk Surga tanpa hisab dan bisa memberikan syafaat dalam bentuk menolong kedua orang tua untuk masuk Surga, saat ini ruh ananda ada di alam barzakh dengan tenang dan senang, saat ini, sejak meninggal, hingga kiamat, selalu ingat kedua orang tua.

 Jika diziarahi, ananda akan tahu dan melihat yang menziarahi serta mendengar omongannya, menjawab salam, mendengar doa. Kegiatan sehari2 di alam barzakh hanya istirahat menunggu datangnya hari kiamat. Ruh ananda bisa bertemu dengan ruh kedua orang tua baik saat tidur (dalam alam mimpi) atau nanti saat sudah meninggal.

 Ada sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ ذَرَارِيَّ الْمُؤْمِنِينَ فِي الْجَنَّةِ يَكْفُلُهُمْ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ
_“Sungguh anak keturunan dari kaum Muslimin masuk Surga, Ibrâhîm Alaihissallam akan mengasuh mereka.”_ *[Musnad Ahmad]*

 Hadits ini menjadi kabar gembira bagi Bapak/Ibu penanya dan juga kita semua yang pernah mengalami kejadian berat ini. Terselip pertanyaan, kapan Nabi Ibrahim mengasuh mereka, apakah semenjak anak-anak itu wafat atau nanti setelah kiamat terjadi atau nanti ketika kehidupan Surga sudah dimulai? Pertanyaan ini boleh saja muncul, namun jangan membuat prediksi atau pengandai-andaian, sepanjang tidak ada dalilnya.

說 Perkara ini masuk dalam ranah ghaib (suprarasional) sehingga tidak boleh mengira-ngira, harus berdasar dalil. Lebih dari itu, secara umum, semua ruh, baik ruh orang mu`min maupun munafiq maupun kafir itu akan kembali ke jasadnya yang ada dalam kubur, setelah proses sakratul-maut.

 Nah, dari keumuman dalil tersebut, maka kita boleh meyakini bahwa ruh ananda juga kembali ke jasadnya di alam kubur. Namun alam kubur adalah barzakh, sehingga andai kita gali lagi kuburnya, kita tidak akan menemukan jasad yang utuh dan hidup lengkap dengan ruhnya.

 Diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menjelaskan tafsir QS Az Zumar, 42 tersebut,
إِنَّ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْهَا، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيعُهَا الرُّجُوعَ إِلَى الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللَّهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلَى أَجْسَادِهَا
“Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, dan Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya.” *[Tafsir At-Thabari dan beberapa tafsir lainnya]*

 ‘Aisyah ummul Mu’minin dia berkata, “Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah diundang untuk melayat jenazah seorang bayi dari kaum Anshar. Kemudian saya (Aisyah) berkata kepada beliau; ‘Ya Rasulullah, sungguh berbahagia bayi kecil ini! Ia seperti seekor burung dari sekian burung surga yang belum pernah berbuat dosa dan belum pernah ternodai oleh dosa.’ Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, _‘Mungkin juga tidak seperti itu hai Aisyah. Sebenarnya Allah telah menciptakan orang-orang yang akan menjadi penghuni surga ketika mereka masih berada dalam tulang rusuk (sulbi) orang tua mereka. Dan sebaliknya, Allah pun telah menciptakan orang-orang yang akan menjadi penghuni neraka ketika mereka masih berada dalam tulang rusuk bapak-bapak mereka.’_ *[Shahih Muslim no. 4813]*

 Sanggahan Rasulullah terhadap pernyataan istri beliau tersebut bukan bermakna menyalahkan, tapi menambahi. Jadi memang, ruh anak yang wafat sebelum baligh itu ibarat burung yang bisa terbang ke sana kemarin sesukanya dan bebas dari ‘adzab Neraka karena tempatnya adalah Surga. Komentar Rasulullah tersebut adalah untuk mengingatkan bahwa siapapun yang terlahir itu sudah lengkap dengan catatan taqdir yang tidak bisa dilampauinya, sekalipun anak bayi, yang memang pasti masuk Surga jika wafat sebelum baligh.

 Imam An-Nawawi di dalam Syarh Shahih Muslim-nya (12/55) mengatakan bahwa hukum anak-anak dari orang-orang kafir di dunia adalah seperti hukum orang tua mereka. Adapun di akherat, apabila mereka meninggal sebelum baligh maka ada tiga pendapat, (1) Kebanyakan ulama berpendapat bahwa mereka di neraka; (2) Sebagian ulama tidak memberikan pendapatnya; (3) Para ulama—termasuk Imam Nawawi—yang berpendapat bahwa yang benar adalah mereka di Surga.

 Ada dua hadits yang menguraikan hadits di atas. Abdulloh bin Mas’ud berkata, Rasulullah  bersabda, _“Allah menciptakan Yahya bin Zakaria di perut ibunya dalam keadaan beriman. Dia juga menciptakan Fir’aun di perut ibunya dalam keadaan kafir”._ *[Al-Mu’jam al-Kabir 10543 & Shahih al-Jami’ 3237]*

 Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah bersabda, _“Sesungguhnya anak yang dibunuh Khidir telah ditetapkan sebagai kafir. Andai dia hidup, niscaya akan menjerumuskan kedua orang tuanya kepada kekufuran”._ *[Shahih Muslim 2661, Abu Dawud 4705, dan Ibnu Hibban 6188]*

 Kenapa anak kecil yang wafat sebelum baligh pasti masuk Surga? Karena mereka wafat dalam keadaan belum terkena beban syari’at (taklif), dan amal baik maupun buruk mereka belum dicatat oleh Allah. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ؛ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الْمُبْتَلَى حَتَّى يَبْرَأَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَكْبُرَ
_“Pena catatan amal diangkat untuk 3 orang, orang yang tidur sampai ia bangun, dari orang yang gila sampai dia sadar, dan anak kecil sampai baligh.”_ *[Musnad Ahmad]*

 Karenanya, anak kecil yang wafat sebelum baligh tidak perlu dimintakan ampun kepada Allah sebab mereka tidak punya dosa hingga wafat. Al-Buhuti mengatakan,
وإنما لم يسن الاستغفار له ؛ لأنه شافع غير مشفوع فيه ولا جرى عليه قلم ، فالعدول إلى الدعاء لوالديه أولى من الدعاء له
“Tidak dianjurkan untuk memohonkan ampun kepada jenazah anak kecil, karena dia akan menjadi syafi’ (pemberi syafa’at) dan bukan penerima syafa’at. Dan pena catatan amal belum diletakkan. Sehingga digantikan dengan mendoakan kebaikan untuk kedua orang tuanya, lebih baik dari pada mendoakan jenazah anak.” *[Kasyaf Al-Qina’, 2/115]*

臨 Bukan berarti haram mendoakan anak yang sudah terjamin masuk Surga, melainkan lebih bagus bila menyibukkan diri mendoakan diri sendiri agar bisa masuk Surga bersama anak tersebut. Terbukti, Sa’id bin Al Musayyib seperti diriwayatkan Al Imam Malik menyaksikan Abu Hurairah mendoakan jenazah bocah, “Ya Allah peliharalah ia dari siksa kubur.” Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib seperti diriwayatkan Imam Al Bukhari pernah menganjurkan, “Dibacakan surah Al Fatihah kepada jenazah seorang anak, lalu diucapkan doa, “Ya Allah jadikanlah ia sebagai pinjaman, tambahan, tabungan dan ganjaran.”

 Ruh anak-anak di dalam kubur juga mendengar doa atau pembicaraan apa saja, juga mengetahui siapa-siapa yang menziarahinya. Simak Kisah orang-orang kafir Quraisy yang terbunuh dalam perang Badar, yang ditanya oleh Nabi setelah tiga hari mereka meninggal, “apakah kalian juga telah merasakan apa yang dijanjikan Allah dan Rasulnya? Karena sesungguhnya Aku telah merasakan janji Tuhanku. Mendengar pertanyaan Nabi tersebut, Umar bin Al-Khatthab bertanya, Ya Rasulullah, bagaimana mungkin Engkau berbicara kepada jasad-jasad yang tidak lagi memiliki ruh? Rasulullah menjawab,
»مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُولُ مِنْهُمْ، غَيْرَ أَنَّهُمْ لَا يَسْتَطِيعُونَ أَنْ يَرُدُّوا عَلَيَّ شَيْئًا«
_“Kalian tidak lebih mendengar dari apa yang aku katakan kepada mereka, hanya saja mereka tidak dapat membalas pertanyaanku”._ *[Shahih Muslim]*

 Nanti di Akhirat, setelah hisab dan mizan, anak-anak yang sudah wafat sebelum baligh akan memberikan syafa’at atas izin Allah kepada kedua orang tuanya sehingga bisa dengan mudah masuk Surga.
عَنْ أَبِي حَسَّانَ، قَالَ, قُلْتُ لِأَبِي هُرَيْرَةَ, إِنَّهُ قَدْ مَاتَ لِيَ ابْنَانِ، فَمَا أَنْتَ مُحَدِّثِي عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحَدِيثٍ تُطَيِّبُ بِهِ أَنْفُسَنَا عَنْ مَوْتَانَا؟ قَالَ, قَالَ, نَعَمْ، صِغَارُهُمْ دَعَامِيصُ الْجَنَّةِ يَتَلَقَّى أَحَدُهُمْ أَبَاهُ – أَوْ قَالَ أَبَوَيْهِ -، فَيَأْخُذُ بِثَوْبِهِ – أَوْ قَالَ بِيَدِهِ -، كَمَا آخُذُ أَنَا بِصَنِفَةِ ثَوْبِكَ هَذَا، فَلَا يَتَنَاهَى – أَوْ قَالَ فَلَا يَنْتَهِي – حَتَّى يُدْخِلَهُ اللهُ وَأَبَاهُ الْجَنَّةَ
Abu Hassan meriwayatkan, “Saya berkata kepada Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ‘Dua orang putra saya telah meninggal. Adakah hadits dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Mukmin yang sudah meninggal yang bisa engkau sampaikan untuk menenangkan hati kami? Beliau Radhiyallahu anhu menjawab, ‘Ya. Anak-anak mereka adalah penghuni cilik surga. Salah seorang dari mereka menyambut kedua orangtuanya, lalu memegang pakaian –atau tangan- orangtuanya sebagaimana saya sekarang memegang ujung bajumu, dan ia tidak melepaskannya sampai Allâh Azza wa Jalla memasukkan dirinya dan orangtuanya ke dalam surga." *[Shahih Muslim no. 2.635]*

 Tak hanya itu, anak dan orang tua akan mendapatkan satu kavling rumah istimewa di Surga, disebut rumah pujian. Dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ الله لِمَلَائِكَتِهِ, قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟ فَيَقُوُلُوْنَ, نَعَمْ فَيَقُوْلُ, قَبَضْتُمْ ثَمْرَةَ فُؤَادِهِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ, نَعَمْ. فَيَقُوْلُ, مَاذَا قَالَ عَبْدِي؟ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَكَ. فَيَقُوْلُ, اُبْنُوْا لِعَبْدِي بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوْهُ بَيْتَ الْحَمْدِ.
_“Jika putera seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada Malaikat,”Kalian telah mengambil putera hambaku?” Mereka berkata,” Ya.” Allah berfirman,”Kalian telah mengambil buah hati hambaku?” Mereka berkata,”Ya.” Allah berfirman,”Apa yang diucapkan oleh hambaku?” Mereka berkata,”Ia memujiMu dan mengembalikan kepadaMu.” Maka Allah berfirman,”Bangunkanlah rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitul Hamd.”_ *[Jami At Tirmidzi no. 1021]*

 Cukup banyak hadits Nabi yang menyebutkan keutamaan dan kabar gembira untuk orang tua yang kehilangan anaknya. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Allah Taala berfirman,
مَا لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ إِلَّا الْجَنَّةُ
_“Tidaklah ada balasan yang layak bagi hambaku yang beriman apabila Aku ambil buah hatinya lalu dia berharap pahala (ihtisab), kecuali Surga.”_ *[Shahih Al-Bukhari no. 6424]*

 Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, “Yang dimaksud dengan ihtisab adalah sabar atas kehilangannya seraya berharap pahala dari Allah atas musibah tersebut.”

 Demikian Ibu/Bapak penanya. Semoga jawaban kami melegakan sanubari. Jawaban lebih lengkap plus dalil-dalilnya ada di buku kami *'BERGURU KEPADA JIBRIL JILID 4'*

 Dijawab oleh *H. BRILLY EL-RASHEED* BIN H. YULIANTO
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
 ‌‌‌‌‌ melalui Yayasan Shadaqah Jariyah Quantum Fiqih Ar-Rasyidiyyah (YADARIQUFIYA) membutuhkan bantuan dana infaq untuk keperluan kegiatan program pendidikan, sosial dan dakwah, dan untuk operasional Yayasan. Simak laporan finansial kami di *http://bit.ly/laporankeuanganyadariqufiya*

 Insyaallah, bulan Maret 2019/Rajab 1440 ini, YADARIQUFIYA akan mulai menjalankan program *IKOMAT* (Infaq Konsumsi Jum'at), *AGUNG* (Amal Guru Ngaji); *SEMA* (Shadaqah Energi Masjid); *KAYA* (Kafalah Yatim); *SIM* (Simpati Muallaf); *MATANG* (Majelis Taklim Ngopi); *REM* (Reparasi Mushaf); *INOFA* (Infaq Operasional dan Fasilitas).

 Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp ‌‌‌‌‌‌  di *+62 821-4088-8638* dengan menyebutkan nama dan kota asal, awali dengan salam.

⚠ Jangan lupa simpan nomor ini dengan nama *KONSULTASI SYARIAH* agar bisa mendapatkan broadcast whatsapp dan tidak terlewat. Karena _jika nomor ini tidak disave di daftar kontak di smartphone Anda, maka akan tidak bisa mendapatkan broadcast._

Related

Aqidah 8222364648562019861

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item