Tafsir Ayat-ayat Wasathiyyah #2
QS. Ali ‘Imran (3): 110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq." [QS. Ali ‘Imran (3): 110]
Dari ayat ini, kita menjadi tahu bahwa Allah menjadikan individu-individu pemeluk Islam sebagai umat yang terbaik manakala ber-amar ma’ruf & nahi munkar dan percaya + yakin kepada Allah. Jadi pilar Wasathiyyah yang kedua adalah hisbah alias amar ma’ruf & nahi munkar beriring iman. Sebuah bangsa yang tidak memberi ruang amar ma’ruf nahi munkar akan tercerabut darinya karakter wasathiyyah sehingga tidak lagi menjadi umat terbaik.
Sayyidina Abu Hurairah mengatakan, makna yang dimaksud ialah sebaik-baik manusia untuk umat manusia, kalian datang membawa mereka dalam keadaan terbelenggu pada lehernya dengan rantai, selanjutnya mereka masuk Islam. Adapun Ibnu ‘Abbas menafsirkan yang dimaksud adalah muhajirin dari Makkah ke Madinah bersama Rasulullah. [Tafsir Ibnu Katsir] Artinya ayat ini khusus spesifik untuk para shahabat Rasulullah. Kemudian Imam Ibnu Katsir Asy-Syafi’i yang merupakan murid langsung Imam Ibnu Taimiyah memberikan ungkapan pamungkas, “Pendapat yang benar mengatakan bahwa ayat ini mengandung makna umum mencakup semua umat ini dalam setiap generasinya, dan sebaik-baik generasi mereka ialah orang-orang yang Rasulullah Saw. diutus di kalangan mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka.”
