Tafsir Ayat-ayat Wasathiyyah #5


QS. Al-An’am (6): 153

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertaqwa." [QS. Al-An’am (6): 153]

Dari ayat ini, kita menjadi tahu bahwa Allah menginginkan kita untuk konsisten terhadap jalan-Nya. Manakala kita memilih jalan selain yang dipilihkan-Nya maka masing-masing elemen bangsa kita akan berbeda-beda jalan dan itulah yang dimaksud cerai-berai, ujung-ujungnya adalah kita menjadi tidak bertaqwa.

M. Quraish Shihab menguraikan, “Terakhir, kesepuluh, jangan kalian keluar dari ketentuan yang telah Aku gariskan. Sebab, ketentuan- ketentuan itu adalah jalan yang lurus yang akan mengantarkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ikutilah jalan itu dan jangan sekali-kali mengikuti jalan lain yang tidak benar, yang telah dilarang Allah, agar kalian tidak terpecah menjadi kelompok-kelompok dan golongan-golongan, dan tidak menjauh dari jalan Allah yang lurus. Allah menegaskan perintah menjauhi larangan itu, agar kalian tidak sekali-kali melanggarnya."

Diterangkan oleh hampir seluruh mufassir bahkan jalan Allah yang lurus tersebut adalah Islam. Tidak ada tafsiran lain atas frasa tersebut. Hal ini relevan dengan reportase ‘Ashim dari Abu Wa’il dari ‘Abdullah bin Mas’ud, “Suatu hari Rasulullah membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah’. Dan 'Ashim meniru beliau dengan membuat garis lurus seraya berkata, ‘Ini adalah jalan Allah’. Kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan (yang banyak), pada setiap jalan terdapat setan yang mengajak kepada jalan itu,’ kemudian beliau membaca ayat (وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ) yakni: garis yang pertama; (وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ), yakni garis-garis yang lain; (فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذلكم وصاكم به لعلكم تتقون). [Sunan An-Nasa`i; Musnad Ahmad; Sunan Ad-Darimi; Shahih Ibnu Hibban]

Ayat ini kerap diseret-seret oleh sejumlah elemen bangsa untuk menstatuskan haram terhadap komunitas, organisasi, yayasan, partai, dan bentuk lainnya yang dibentuk oleh banyak masyarakat muslim. Sesungguhnya tidak tepat kalau dipakai sebagai senjata pengharaman, sebab yang membuat adalah muslim dan kegiatannya juga Islami mulai dari dakwah, pendidikan, kesehatan, sosial, keamanan, dan lain-lain yang tujuannya adalah agar populasi muslim dapat stay alive sehingga Islam pun menjadi eksis.

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item