Tafsir Ayat Kebangsaan Brilly El-Rasheed #28


 

28 - QS. Al-Hujurat (49): 13


Allah Al-Ghafir berfirman,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” [QS. Al-Hujurat (49): 13]


Prof. Dr. Imad Zuhair Hafizh bersama tim Markaz Ta'zhim Al-Qur`an melalui Tafsir Al-Madinah memberikan eksplanasi, "Allah menyampaikan kepada manusia: Kami -dengan keagungan dan kekuasaan Kami yang sempurna- menciptakan kalian dari satu orang laki-laki yaitu Adam, dan satu orang perempuan yaitu Hawa, maka janganlah kalian saling merasa unggul dalam hal nasab. Dan Kami menjadikan kalian berbagai bangsa melalui perkembangbiakan, dan dari bangsa-bangsa itu menjadi berbagai kabilah dan suku; agar kalian saling mengenal. Sungguh yang paling baik derajatnya di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Allah Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya dan keadaan serta urusan mereka."


Ustadzuna Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi yang sudah bermetamorfosis dari Salafi Jihadi menjadi Salafi Mutawasith atau Mutalawwin (dalam ‘kamus’ murid-murid Syaikh Prof. Dr. Rabi’ Al-Madkhali), melalui Podcast Kasisolusi bersama Perwira Tinggi Jenderal TNI-AD Nur Salam Mallarangan merilis sebuah fatwa fardiyyah, “Dalam Al-Qur`an memang dikatakan, “Inna KhalaqNakum min dzakarin wa untsa wa Ja’alNakum syu’uban wa qaba`il lita’arafu, inna akramakum ‘indAllah atqakum.”. Makna dari taqwa itu adalah ruh dari keberadaan negeri kita di satukan di dalam sebuah aqad perjanjian untuk menjaga, ini dasar kebersamaan kita di dalam kehidupan bernegara dan bertanah air. Itu dari kesepakatan yang berjalan di tengah penduduk Negeri ini dari semenjak dirintisnya hingga hari ini dan itu tidak ada yang menyelisihi Syari’at, bahkan itu semuanya adalah hal yang didukung di dalam Syari’at. Karena Syari’at kita ini Syari’at yang mendukung terjadinya kebersamaan, terjaganya jiwa, terhindarnya kerusakan dan pertumpahan darah, dan Syari’at kita ini adalah Syari’at yang menghormati perjanjian. Karena itu dicela habis-habisan sikap khianat, melanggar janji, dan seterusnya. Sepanjang antar anak bangsa ini adalah perjanjian dinaungi dalam struktur Negara maka itu adalah hal yang dijaga dan dipelihara. Karena itu di kota Madinah sendiri ketika Nabi baru tiba di sana, ada perjanjian antara Nabi dengan orang-orang Yahudi yang dibahasakan oleh orang-orang belakangan dengan nama piagam Madinah. Di situ diterangkan di salah satu butir perjanjiannya, orang Yahudi penganut agama, kita orang Islam penganut agama. Bukan artinya ini pernyataan penganut agama berarti dibenarkan agamanya atau mengatakan semua agama benar. Tidak seperti itu. Tapi ini konsep kehidupan bersama. Di dalam menjaga kebersamaan hidup bertata negara. Jadi di konsep Syari’at itu pasti ada. Itulah yang lengkap. Itulah indahnya Islam. Segala yang baik pasti ada aturannya di dalam Islam.” [Dalam pranala https://youtu.be/lWw2LUo9MC8 mulai timestamp 04:55 hingga 07:31, rilis 27 April 2023 diakses 1 Mei 2023]


Inspirasi kebangsaan Ustadz Dzulqarnain ini sesungguhnya Manhaj Salaf yang telah diajarkan turun-temurun oleh para ulama sampai yang berada di Indonesia. Hanya saja, masih saja ada elemen bangsa yang takfiri sehingga melakukan tindakan terorisme tapi dengan niat menggapai kesatuan umat. 


Hal ini dapat kita amati dari isi lengkap surat pelaku penembakan kantor pusat MUI 2 Mei 2023, oleh atas nama Mustofa NR yang ber-KTP Lampung usia sekitar 60-an tahun, “Dengan Hormat. Bapak Ketua MUI saya akan terus-terusan mengeluh dan memohon atas nama Allah dan Rasul mewakili Nabil supaya Bapak mau saya ajak mempersatukan umatnya biar keinginan tuhan terwujud dan Rasul/Nabi Muhammad S.a.w. merasa senang melihat ummatnya bersatu seandainya nabi bisa menampakkan wujudnya nabi yang mengeluh dan memohon kepada Bapak supaya bapak mau mempersatukan dunia/kita semua bukan saya. Jadi kalo bapak menolak saya berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan  ummatnya yaitu kita semua maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul, Bapak kan tahu Rasul sangat sayang kepada Ummatnya bapak ketua, mengenai penyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses dilampung, saya tidak dikatan mengada-ada/ merekayasa atau bohong, lebih jelasnya Bapak Cek lagi menurut hukum Agama Quran dan Hadist, bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak, bapak ketua seandainya rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya pasti saya tolak saya tidak sanggup di 2003 saya ssadar saya adalah orang yang diutus kalo saya bisa menemui Rasul pasti saya kembalikan dan seandainya tuhan mengutus wakil nabi bisa lebih dari satu saya tidak kerja nanti tuhan mengutus lagi sedangkan saya diancam oleh firman tuhan yang katanya akan dipotong seorang lidah hamba bilamana menyembunyikan kemampuannya jadi saya tidak punya pilihan selain kerja saya yakin duniapun tidak ada pilihan kalo tidak menerima saya tidak akan terjadi bersatu leher saya bisa dipenggal kalo pendapat saya salah jadi tolong pak jangan sembunyikan kemampuan saya ummat sangat membutuhkan nya Bapak Ketua saya mohon perkenankan saya menghadap Bapak saya ingin bicara secara langsung dan mendengar jawaban bapak secara langsung kalo bapak mengindahkan harapan saya berarti bapak mengindahkan harapan Rasul/Nabi Muhammad Saw, sekali lagi saya mohon kepada Bapak jangan kecewakan Rasul mari kita persatukan dunia ini supaya Rasul merasa senang melihat unmatnya bersetu. Sekian.”


Utopia pelaku penembakan ini adalah ingin seluruh umat Islam bersatu tanpa sekat sektarianisme berupa ormas Islam, madzhab maupun kenegaraan. Tergolong utopia karena berlawanan dengan garis ketetapan Allah yang memang menciptakan manusia berbeda-beda. Maka dari itu, awarenes kita terhadap keragaman harus selalu diperkuat agar kita tidak menjadi ekstrimis yang menjadi potensi perasaan kita.




Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item