ADAKAH ORANG YANG TAHU KEMATIANNYA SENDIRI? | Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF) | Bahtsul Masail Tarjih Fatwa Ijtihad

AL-KASYF (Layanan Konsultasi Syari’ah & Fiqh) No.

*434 - ADAKAH ORANG YANG TAHU KEMATIANNYA SENDIRI?*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Pertanyaan_

👛 Lha iya, salah satu guru TK cucu saya kapan hari wafat terlindas truk. Gitu itu apa ya tidak ada tanda-tanda sebelumnya atau apa. Kasihan sekali, lihat jasadnya hancur, ga tega. Padahal baik sama anak-anak.

📝 Ditanyakan oleh Ibu *Hj. Sumiarsih* (081-231-270-541) dari Lamongan pada _26 Maret 2022_ secara tatap muka 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

_Jawaban_

📂 Ada orang-orang yang diberi tahu 5 W + 1 H terkait kematian dirinya sendiri oleh Allah tapi tidak banyak. Nabi Muhammad bin ‘Abdullah, Nabi Ibrahim bin Azar, Nabi Musa bin ‘Imran, sebagian shahabat Nabi seperti ‘Ammar bin Yasir dan ‘Ali bin Abi Thalib, Imam Al-Ghazali, Habib ‘Abdul Qodir bin ‘Abdurrohman Asseggaf. 

🧮 *Informasi kematian diri sendiri dari Allah Al-Karim tidak selalu sebagai karamah* (kemuliaan) yang diberikan Allah meski kebanyakannya memang sebagai bentuk karamah. Dalam banyak hadits, Nabi mengingatkan kita agar berlindung kepada Allah dari kematian faj`ah (mendadak), tanpa tanda-tanda, tanpa isyarat, tanpa pendahuluan.

🛍️ Logikanya, ketika *kita diberi tahu lebih dulu oleh Allah tentang kematian kita jauh-jauh hari jelas akan membuat kita lebih siap dengan bekal yang memadai* yaitu persembahan ibadah yang terbaik kepada Allah sehingga bisa wafat dalam keadaan terbaik (husnul-khatimah). Jelas bukan tujuan Allah untuk memberi kita tenggang waktu untuk foya-foya, hura-hura, lalu bisa mendadak berubah karena kita tahu ajal sudah dekat. Kabar kematian untuk diri sendiri tidak sepenuhnya bertendangan (kontradiksi) dengan fakta bahwa Allah Al-Khabir satu-satunya yang tahu masalah ghaib termasuk kematian, mengingat Allah berhak memberi tahu masalah ghaib kepada siapa yang dikehendaki sekalipun tidak total hakikat ghaib yang diberi tahukan.

📜 Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ . فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ .

_“Jika Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba maka dia akan mempekerjakan/menggunakannya”,_ beliau ditanya, “Bagaimana Allah akan mempekerjakannya, wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”, beliau menjawab, _“Allah akan memberinya petunjuk untuk beramal shalih sebelum meninggal”._ *[Sunan At-Tirmidzi. Al-Jami’ Ash-Shaghir]*

Dari ‘Amr bin Al-Hamiq radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا عَسَلَهُ؛ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا عَسَلُهُ؟ قَالَ: «يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ، ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ»

_“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah menjadikannya ’asal (madu)._ Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa maksud ‘asal dari-Nya?’ Beliau bersabda, _“Allah berikan taufiq untuk beramal shalih, kemudian Allah cabut nyawanya dalam keadaan husnul khatimah.”_ *[Musnad Ahmad no. 17784; Shahih Ibnu Hibban no. 342; Al-Mustadrak li Al-Hakim no. 1258]*

📒 Imam Ibnul Jauzi menyampaikan kisah meninggalnya beliau dalam kitab Ats-Tsabat Inda Al-Mamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); “Pada Shubuh hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat, lalu berkata, “Bawa kemari kain kafan saya.” Lalu beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya di kedua matanya, dan berkata, “Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat Maut.” Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau wafat sebelum langit menguning (menjelang pagi hari).” [Siyar A’lam An-Nubala` 6/34]. Beliau wafat di kota Thusi, pada hari Senin tanggal 14 Jumada Akhir tahun 505 H (19 Desember 1111) dan dikuburkan di pekuburan Ath-Thabaran [Thabaqat Asy-Syafi’iyah 6/201] Beliau meninggalkan tiga orang anak perempuan sedang anak laki-lakinya yang bernama Hamid telah meninggal dunia semenjak kecil, karena itulah beliau diberi kuniyah Abu Hamid. Menurut ‘Abdurrahman Al-Badawi Al-Mishri, Imam Al-Ghazali menulis 457 buku, tetapi, hanya 75 karya yang bertahan.

📚 Dikisahkan oleh KH. Ahmad Bahauddin bin Nursalim, beberapa hari sebelum wafat, Imam Al-Ghazali beli kafan di pasar lantas diberikan ke adiknya. Dulu belum ada teknologi komunikasi, ajaibnya, semua ulama kenalan Imam Al-Ghazali di berbagai penjuru wilayah yang berjarak 3 hari perjalanan unta ternyata tidak ada yang terlambat untuk menghadiri tajhiz jenazah Imam Al-Ghazali. “Beliau sudah mengundang kami untuk ini beberapa hari yang lalu,” papar mereka.

🎁 Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf wafat pada hari Jumat, ketika menjadi imam Shalat Jumat, pada saat sujud terakhir. Shaf pertama penuh berdesak-desakan. Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf mengisyaratkan kepada Habib Najib bin Thoha Assegaf agar maju ke shaf pertama di belakang beliau. Melihat shaf pertama yang telah penuh berdesak-desakkan itu Habib Najib bin Thoha berkata, “Shaf pertama telah penuh, wahai Habib.” Mendengar jawaban itu Habib Abdul Qodir menjawab dengan penuh kewibawaan, “Wahai anakku, majulah, kau tak mengetahui maksudku!”. Jawaban itu menjadikan Habib Najib Assegaf spontan maju ke shaf pertama, walaupun harus memaksakan diri mendesak shaf yang telah penuh itu. “Allaahu Akbar” Shalat Jumat mulai didirikan. Habib Abdul Qodir membaca surat Al-Fatihah, lalu membaca surat setelahnya dalam keadaan menangis. Pada rakaat kedua pada sujud terakhir, Habib Abdul Qodir tak kunjung bangkit dari sujudnya. Suara nafasnya terdengar dari speaker masjid. Karena sujud itu sudah sangat lama, maka Habib Najib bin Thoha Assegaf memberanikan diri untuk menggantikan beliau. Selepas shalat, para jamaah berhamburan lari ke depan ingin mengetahui apa yang terjadi pada Habib Abdul Qodir. Saat itu mereka mendapati Habib Abdul Qadir tetap dalam keadaan sujud tak bergerak. Lalu tubuh yang bersujud itu dibalik oleh para jamaah, dan terlihatlah wajah Habib Abdul Qodir Asssegaf. "MasyaAllah, setiap orang yang melihat wajah beliau, menitikkan air mata. Bagaimana tidak menitikkan air mata? Mereka melihat wajah Habib Abdul Qodir Assegaf tersenyum dengan jelas sekali, tersenyum bahagia," tutur Habib Najib bin Thoha Assegaf berkisah.

📒 Syaikh Sayyid Muhammad Abdullah Al-Jordani mengungkapkan,

 وَيَتَأَكَّدُ الْاِسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ أَيِ التَّأَهُّبِ لِلِقَائِهِ بِفِعْلِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَاجْتِنَابِ الْأَعْمَالِ الْقَبِيْحَةِ وَالْمُبَادَرَةِ إِلَى التَّوْبَةِ الْمُتُوَفِّرَةِ لِلشُّرُوْطِ وَهِيَ الْإِقْلَاعُ عَنِ الذَّنْبِ وَالنَّدْمُ عَلَيْهِ وَالتَّصْمِيْمُ عَلَى عَدَمِ الْعَوْدِ إِلَيْهِ وَرَدُّ الْمَظَالِمِ إِلَى أَهْلِهَا وَقَضَاءُ نَحْوِ الصَّلَاةِ وَالصَّوْمِ وَاسْتِحْلَالٌ مِنْ نَحْوِ غِيْبَةٍ وَقَذْفٍ 

“Sangat dianjurkan mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan mengerjakan amal-amal shalih dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela, bersegera bertobat dengan memenuhi syarat-syaratnya yaitu melepaskan diri dari dosa, menyesal atas dosa yang dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulangi serta mengembalikan kezaliman yang dilakukan kepada orang yang berhak, mengqadha semisal shalat dan puasa, serta meminta halal dari perbuatan semacam menggunjing dan menuduh zina *[Fath Al-‘Allam bi Syarh Mursyid Al-Anam, 3/206, Dar As-Salam]*

🎀 Lantas, kasus yang ditanyakan, wafat dalam kondisi terlindas kendaraan hingga hancur tubuhnya, apakah itu termasuk husnul-khatimah sekaligus syahid? Insyallah termasuk. Sekalipun, dalam pandangan manusia, kematian tersebut terbilang buruk dan tidak normal. Karenanya, kematian semacam itu tergolong syahid Akhirat.

وعن أبي هريرة رضي الله عنه، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الشهداء خمسة المطعون والمبطون، والغريق، وصاحب الهدم، والشهيد في سبيل الله متفق عليه 

📜 Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, _‘Orang-orang yang mati syahid ada lima golongan diantaranya, yaitu orang yang kena tha’un (wabah), orang yang mati karena sakit perut, korban tenggelam, *korban tertiban/tertimpa apa yang berat*, dan orang syahid di jalan Allah.’”_ *[Shahih Al-Bukhari dan Muslim]*

📒 Imam Yahya bin Syarf An-Nawawi menuturkan,

 قال العلماء وانما كانت هذه الموتات شهادة بتفضل الله تعالى بسبب شدتها وكثرة ألمها 

“Ulama mengatakan, semua jenis kematian tersebut dihitung sebagai mati syahid berkat kemurahan Allah karena kekerasan dan kepedihan kejadian kelima kematian itu,” *[Syarh Shahih Muslim, [Kairo, Darul Hadits: 1422 H/2001 M] juz VII, halaman 72]*

📝 Dijawab oleh *H. Brilly Y. Will. El-Rasheed, S.Pd.*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🌺 Bagi Anda yang berkehendak TITIP INFAQ, kami siap menampung dan menyalurkan. Kami tidak pernah meminta maupun mencari sumbangan karena kami sebenarnya tidak ingin memegang uang donasi, takut kami keliru atau luput. Namun, *34 Yatim-Piatu asuhan kami sangat butuh bantuan. Kebutuhan donasi masih kurang Rp 3.000.000,-*

👑 SALDO TITIPAN INFAQ yang masuk ke kami (Yayasan Shadaqah Jariyah Quantum Fiqih Ar-Rasyidiyyah) hingga _31 Maret 2022_ sebesar Rp 1.000.000,-.

🥝 🇧 🇨 🇶 🇺 🇫 🇮 (Broadcast Quantum Fiqih) sangat membutuhkan keberadaan laptop atau komputer dan smartphone untuk memproduksi KASYAF maupun TAUFIQ (Taushiyyah Fiqhiyyah) baik dalam format teks, voice maupun video.

📺 🇧 🇨 🇶 🇺 🇫 🇮 (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 500 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.