Diamond Heart | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. Az-Zumar: 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) | Kuliah Whatsapp Kajian Online


KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online)

Grup Whatsapp PBH Ikhwan & PBH Akhwat

Selasa, 10 Maret 2020

Diamond Heart

(Tadabbur QS. Az-Zumar: 22)

Oleh UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.)

Ma'asyiral-Viewers was-Subscribers rahimani wa rahimakumullah

Pemuda-pemudi hijrah yang disayang Allah


Kita sangat mendambakan memiliki qalbu yang bersih, jernih, bening, putih, cemerlang, lembut. Itulah Diamond Heart. Indah memesona. Secara empiris, kita sudah mafhum, ketika qalbu kita hidup, sehat, bersih, jernih, bening, putih, cemerlang, tenteram, lurus, teguh dan lembut maka kehidupan kita akan lebih indah, dunia-Akhirat. Sepakat? 


Lebih dari itu, dalam khazanah Al-Quran, qalbu juga disubstitusi dengan istilah ar-ruh, al-'aql, al-lubb, an-naf, ash-shadr, al-fuad. Semua istilah ini sebenarnya satu makna dalam realitasnya. Diamond Heart meliputi ketujuh istilah tersebut. 


Celakanya, kita sendiri kerap tergelincir atau bahkan sengaja mengotori, mengeraskan, bahkan menshutdown qalbu kita. Ketika qalbu sudah kotor atau mengeras bak batu yang hitam atau nonaktif, seolah-olah kita tidak lagi punya arah dan pedoman. Seperti flora dan fauna, tidak tahu bagaimana hidup yang sesuai ridha Allah. 


Kita sering bertanya-tanya bagaimana membuat qalbu kita bak berlian? Bagaimana mendapatkan Diamond Heart? Allah sudah menjawab caranya adalah dengan menetapi Dzikrullah. Kita langsung menuju TKP yaitu QS. Az-Zumar: 22. Ayo buka mushaf Al-Qur`an cetak ataupun digital! 



أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ 

“Maka apakah orang-orang yang dilapangkan Allah qalbunya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu qalbunya)? Maka celaka besar bagi mereka yang telah membatu qalbunya untuk Dzikrullah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” [QS. Az-Zumar: 22]


Diksi kalam Allah ini benar-benar luar biasa singkat, padat, sarat makna, lugas. Sungguh firman Allah ini menjadi petunjuk yang indah dan pedoman yang sempurna. 


Menurut Al-Hafizh Ibnu Katsir, semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya, 

{أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا}

"Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya?" [QS. Al-An’am: 122] 


Menurut Al-Hafizh Ibnu Katsir, peringatan Allah ini ditujukan kepada orang-orang yang qalbu mereka, 

أَيْ فَلَا تَلِين عِنْد ذِكْرِهِ وَلَا تَخْشَع وَلَا تَعِي وَلَا تَفْهَم

"Tidak lunak saat menyebut nama Allah, tidak khusyuk, tidak sadar dan tidak memahami."


So, kapanpun kita merasa tidak respect saat nama Allah disebut dan tidak khusyu berarti kita tidak memiliki Diamond Heart. Apalagi sampai benci atau menganggapnya sebagai omong kosong atau becanda, berarti qalbu kita sudah mati-membeku. 


Ma'asyiral-Viewers was-Subscribers rahimani wa rahimakumullah

Pemuda-pemudi hijrah yang disayang Allah



Kata 'afaman' adalah istifham inkari bermakna nafi, istifham dalam lafazh tersebut disesuaikan dengan konteks. Ayat setelahnya. Diterangkan oleh Al-Hafizh Ath-Thabari, 

وجواب الاستفهام اجتزاء بمعرفة السامعين المراد من الكلام, إذ ذكر أحد الصنفين, وجعل مكان ذكر الصنف الآخر الخبر عنه بقوله: ( فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ).

Jawaban atas istifham itu tercukupi dengan pendengar istifham mengetahui maksud percakapan, pada saat pelontar ucapan menyebutkan salah satu dari dua jenis lalu dijadikan salah satu jenis sebagai khabar, dalam hal ini, Allah menyebut, "Maka celaka besar bagi mereka yang telah membatu qalbunya untuk Dzikrullah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”


Sepengetahuan kami, hampir semua mufassir klasik menafsirkan terma Dzikrullah dalam ayat ini, kalau tidak ibadah dzikir kepada Allah, ya Al-Quran. Dua itu pilihannya. Maka firman Allah ini juga bermakna peringatan kepada orang-orang yang membatu qalbunya gara-gara tidak mau berdzikir kepada Allah dan atau menerima Al-Quran. Apa kita termasuk? 


Bila kita menilik kelanjutan ayat ini, yaitu pada ayat ke-23, maka makna ayat ke-22 ini adalah sindiran keras sekaligus larangan dari menolak atau meninggalkan Al-Quran. Coba deh baca ayat ke-23! Lalu hubungkan dengan ayat ke-22. Klop? Sudah dibaca? 


Ma'asyiral-Viewers was-Subscribers rahimani wa rahimakumullah

Pemuda-pemudi hijrah yang disayang Allah


Intinya, manakala kita ingin punya Diamond Heart perbanyak dzikir kepada Allah dan berinteraksi dengan Al-Quran. Dzikir itu ada banyak, biasa juga disebut dengan kalimat thayyibah. Dzikir itu mulai dari istighfar, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, basmalah, hauqalah, shalawat, istirja', ta'awudz, salam, dan lain sebagainya, termasuk derivat variasinya yang banyak sekali. Doa itu juga termasuk dzikir, dan dzikir juga termasuk doa. Melafazhkan Al-Asma' Al-Husna juga termasuk dzikir. Sedangkan berinteraksi dengan Al-Quran berupa membaca, memahami, mentadabburi, mentafakkuri, menghafal, mengajarkan, mengamalkan. 


Maka, demi bisa memiliki Diamond Heart, kita mesti melakukan itu semua, tanpa henti. Aktifitas keseharian kita semestinya berkisar itu-itu saja. Ibarat smartphone, dzikir dan Al-Quran itu sumber energi listrik bagi Diamond Heart agar bisa berfungsi.


Dipahami dari ayat tersebut juga bahwa dzikir dan Al-Quran adalah cahaya dari Allah yang melapangkan dada kita. Tatkala dada sudah lapang, tentu dada dalam artian ma'nawiyy, maka pikiran kita luas, jiwa kita bebas, raga kita lepas. Tidak ada belenggu apapun. Kondisi berlawanan terjadi pada orang-orang yang sesat yaitu yang tidak menerima cahaya dari Allah. Na'udzubillah. 


Untuk memiliki Diamond Heart, cahaya yang diberikan Allah pada qalbu, bersifat wahbi dan kasbi. Wahbi artinya pemberian. Kasbi artinya diusahakan. Meski cahaya wahbi dan cahaya kasbi sama-sama atas kehendak Allah, namun kita tetap wajib kasab (berusaha) sendiri sebab kita tidak tahu apakah dan kapankah Allah menghendaki kita mendapatkan cahaya kasbi. 


Mulai hari ini kita harus berjuang meraih cahaya Allah untuk qalbu kita agar menjadi Diamond Heart, qalbu yang hidup, sehat, bersih, jernih, bening, putih, cemerlang, tenteram, lurus, teguh dan lembut. Caranya bagaimana? Caranya adalah sebagaimana petunjuk Allah dalam kalam-Nya yang menjadi bahan kajian kita kali ini, yaitu dengan Dzikrullah. Dzikrullah itu apa? Ya yang sudah saya paparkan tadi. 


Ma'asyiral-Viewers was-Subscribers rahimani wa rahimakumullah

Pemuda-pemudi hijrah yang disayang Allah


Di samping itu, kasab (upaya) apa saja yang kita kerjakan mesti diawali, dibarengi dan diakhiri dengan doa kepada Allah. Pada prinsipnya, apapun kasab kita, sekalipun dalam ranah al-khair, al-husn, al-ma'ruf, al-birr, ath-thayyib, ash-shalah, kita tetap dituntut untuk berdoa untuknya kepada-Nya. 


Bukan berarti Allah hendak mempersulit kita dalam melakukan al-khair, al-husn, al-ma'ruf, al-birr, ath-thayyib, ash-shalah. Sudah Sunnatullah bahwa hujibat Al-Jannah bi al-makarih. Artinya untuk melakukan kebaikan itu memang harus sulit namun bukan sebagai penghalang, melainkan untuk melejitkan kenikmatan buah dari kebaikan. 


Dalam konteks kita, untuk mendapatkan Diamond Heart, mesti kita awali, barengi dan akhiri dengan doa kepada Allah. Mendapatkan Diamond Heart memang sulit namun bukan Allah hendak mempersulit melainkan agar kita mendapatkan kenikmatan yang lebih besar dan melimpah. 


Untuk memiliki qalbu yang istiqamah dalam hijrah, kita sudah berjuang, namun Allah sertakan dengan ujian-ujian berupa orang-orang yang membenci, berupa kerepotan-kerepotan, berupa sakit, berupa kantong kering dan lain sebagainya. Bukan Allah menghalangi kita sampai di titik Diamond Heart yang teguh dalam hijrah. Justru Allah ingin qalbu kita semakin teguh dalam hijrah setelah melalui berbagai ujian tersebut. 


Untuk mendapatkan qalbu yang nasyith (semangat/giat) dalam kebaikan, kita sudah berjuang dengan berbagai program ibadah, namun Allah sertakan dengan ujian-ujian berupa gangguan lingkungan, gangguan sosial, gangguan kesehatan, dan lain sebagainya. Bukan Allah menghalangi kita sampai di titik Diamond Heart yang nasyith. Justru Allah ingin qalbu kita semakin nasyith setelah melalui berbagai ujian tersebut. 


Ma'asyiral-Viewers was-Subscribers rahimani wa rahimakumullah

Pemuda-pemudi hijrah yang disayang Allah


Sampai di sini kajian kita malam ini. Semoga bermanfaat. Semoga Allah segera menganugerahkan Diamond Heart kepada kita. Aaamiin. 



Googling ya http://bit.ly/biografibrillyelrasheed

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🔔 Follow semua media sosial Broadcast Quantum Fiqih di kontakk.com/@quantumfiqih


🎁 Sampaikan Konsultasi Syariah dan Fiqih melalui whatsapp 0821-4088-8638 dengan memperkenalkan diri dan kota domisili, untuk beragam persoalan mulai Aqidah, Ibadah, Mu'amalah, Akhlaq, Nikah dan Keluarga, Sirah/Tarikh, dan lain sebagainya. Sudah ada hampir 400 tanya jawab yang kami layani secara tertulis.


📺 Kepoin instagram.com/pejuangshalatsunnah untuk mendapatkan booster semangat merutinkan shalat wajib dan shalat sunnah. 


📺 Belanja mushaf Al-Quran cantik dan istimewa di instagram.com/gudangkitabsucialquran. 



Related

Tafsir 3405943600568266237

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item