Oktober 2014 Diwarnai Berbagai Aksi Pelecehan terhadap Islam
https://quantumfiqih.blogspot.com/2014/10/oktober-2014-diwarnai-berbagai-aksi.html
Bulan Oktober 2014 ini, dunia diwarnai dengan aksi-aksi pelecehan terhadap Islam. Berikut tiga liputannya dan ulasannya dalam sudut pandang syariah.
Astaghfirullah, Al-Qur’an dan Peralatan Sholat Dipakai untuk Menyelundupkan Narkoba
Kamis, 06 Muharram 1436H / October
30, 2014
DUBAI (Panjimas.com) - Pengadilan di Dubai memutuskan hukuman penjara 15 tahun
kepada warga Pakistan karena tertangkap menyelundupkan heroin dalam tas yang
berisi mushaf Al Qur’an, sajadah dan perlengkapan sholat lainnya, kata sebuah
laporan hari Rabu 29/10, seperti diberitakan Arab News.
Pria yang hanya disebutkan inisialnya M.T itu divonis 15
tahun penjara karena menyelundupkan 14 kg heroin yang disembunyikan dalam lima
tas koper.
“Ketika kami memeriksa tas, kami menemukan sajadah,
tasbih, mushaf Al Qur’an bersama dengan makanan dan narkoba,” kata kepala
pabean Bandara Internasional Dubai seperti dikutip Arab News.
Pria itu juga didenda $ 54,500 dan akan dideportasi
setelah menjalani hukuman.
Dubai memiliki hukuman ketat terkait narkoba. Perdagangan
narkotika ilegal terancam hukuman mati, meski seringnya hanya berakhir dengan
hukuman seumur hidup. (Ahmad)
Al-Qadhi Iyadh pernah berkata, “Ketahuilah bahwa siapa
saja yang meremehkan al-Quran, mushafnya atau bagian dari al-Quran, atau
mencaci-maki al-Quran dan mushafnya, ia telah kafir (murtad) menurut ahli
Ilmu.” (Asy-Syifa, II/1101).
Dalam kitab Asna al-Mathalib dinyatakan, mazhab Syafii
telah menegaskan bahwa orang yang sengaja menghina, baik secara verbal, lisan
maupun dalam hati, kitab suci al-Quran atau hadis Nabi saw. dengan melempar
mushaf atau kitab hadis di tempat kotor, maka dihukumi murtad.
Dalam kitab Al-Fatawa al-Hindiyyah, mazhab Hanafi
menyatakan, bahwa jika seseorang menginjakkan kakinya ke mushaf, dengan maksud
menghinanya, maka dinyatakan murtad (kafir).
Dalam Hasyiyah al-‘Adawi, mazhab Maliki menyatakan,
meletakkan mushaf di tanah dengan tujuan menghina al-Quran dinyatakan murtad.
Dalam kitab Al-Mawsu’ah al-Fiqhiyyah dinyatakan, ulama
telah sepakat bahwa siapa saja yang menghina al-Quran, mushaf, satu bagian dari
mushaf, atau mengingkari satu huruf darinya, atau mendustakan satu saja hukum
atau informasi yang dinyatakannya, atau meragukan isinya, atau berusaha
melecehkannya dengan tindakan tertentu, seperti melemparkannya di tempat-tempat
kotor, maka dinyatakan kafir (murtad).
***
Kue `Anti-Islam` Muncul di Arab Saudi
Reporter : Sandy | Rabu, 29 Oktober 2014 21:06
Dream.co.id
- Sebuah toko kue di Arab Saudi ditutup dan para karyawannya ditangkap setelah
ketahuan menjual kue yang melecehkan Islam dan Arab Saudi.
Seorang pembeli melihat kue di toko tersebut dihias
dengan pesawat dan bendera kontroversial yang menghina Islam dan Arab Saudi,
yang sebelumnya digunakan politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders.
Bendera kontroversial itu terlihat seperti bendera
nasional Arab Saudi. Hanya saja, pada bendera tersebut tidak terdapat dua
kalimat syahadat, tapi diganti oleh Wilders dengan kata-kata anti-Islam,
anti-Alquran dan kata-kata penghinaan kepada Rasulullah.
Penghinaan terhadap Islam dan Arab Saudi di kemudian hari
memanaskan hubungan Belanda dengan negara kaya minyak itu.
Pemerintah Saudi melarang perusahaan-perusahaan Belanda untuk
ikut terlibat dalam proyek-proyek di negara tersebut. Kamar Dagang dan Industri
Saudi juga memerintahkan pengurangan jumlah visa bagi perusahaan-perusahaan
Belanda.
Insiden kue kontroversial bukan kali ini saja terjadi,
Pada Juni lalu, manajer toko kue itu meminta maaf setelah salah satu
karyawannya membuat kue yang melecehkan polisi syariah Saudi.
"Itu tindakan individu karena memenuhi permintaan
seorang wanita, jadi bukan manajemen," kata manajer.
"Perusahaan tidak terlibat dalam masalah ini dan kami
telah melakukan tindakan sesuai prosedur di perusahaan kami. Kami mengutuk aksi
tersebut meski tidak melihat ada maksud buruk dari karyawan kami."
(Sumber: OnIslam.net)
***
Beredar Foto Anjing Berjubah, Ulama Malaysia Marah
October 24, 2014
Intelijen.co.id -
Mufti atau ulama di Selangor, Malaysia, marah dengan beredarnya sejumlah foto
anjing berjubah dan bersorban. Tindakan itu dianggap sebagai penghinaan
terhadap umat Islam.
Salah satu ulama Malaysia yang marah dengan beredarnya
foto-foto tersebut adalah Mohamad Tamyes Abdul Wahid, mufti Selangor. Foto-foto
yang beredar di media sosial di Malaysia itu merupakan ulah orang-orang yang
tidak bertanggung jawab.
”Ini benar-benar tindakan menjijikkan, tidak menghormati
ulama. Mereka menunjukkan protes dengan membuat gerakan yang menghini seperti
ini, tetapi mereka tidak berani berhadapan dengan ulama dan berdebat tentang
masalah ini,” katanya, seperti dikutip kantor berita Bernama, Jumat
(24/10/2014).
Munculnya foto-foto itu, diduga sebagai buntut polemik aksi
menyentuh anjing dari sejumlah masyarakat Muslim di negara itu. Gerakan
menyentuh anjing yang berlangsung beberapa hari lalu itu memicu kontroversi,
karena anjing dianggap hewan perliharaan yang rawan mengeluarkan cairan najis,
terutama dari air liurnya.
Mohamad Tamyes mengatakan umat Islam di Malaysia tidak
bisa menyentuh anjing, karena hewan itu tidak pernah diizinkan untuk dijadikan
sebagai hewan peliharaan di Malaysia. Sebaliknya, anjing hanya diizinkan untuk
dikandangkan yang setiap saat digunakan untuk berburu atau menjadi hewan
penjaga.
”Jika kita tetap berpelukan seperti hal (memeluk) kucing
dan membawanya ke rumah kita, itu haram dan malaiakat rahmat tidak akan masuk
rumah yang di dalamnya ada anjing,” imbuh dia.
Sumber: Sindonews
Allah berfirman,
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنّا
نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ
تَسْتَهْزِءُونَ
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka
(tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab:
"Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja".
Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu
berolok-olok?" [At Taubah:65].
Mengolok-olok dan memandang rendah
Ahli Ilmu dan orang shalih, termasuk sifat orang kafir dan salah satu cabang
kemunafikan. Sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat, diantaranya yaitu,
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ اتَّقَوْا
فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللهُ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka
memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu
lebih mulia dari pada mereka di hari Kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang
yang dikehendakiNya tanpa batas. [Al Baqarah:212]
Dalam ayat lain Allah mengatakan,
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ
الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ . تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ
النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ . أَلَمْ تَكُنْ ءَايَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ
فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ . قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا
وَكُنَّا قَوْمًا ضَآلِّينَ . رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا
فَإِنَّا ظَالِمُونَ . قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلاَتُكَلِّمُونِ . إِنَّهُ كَانَ
فَرِيقٌ مِّنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ . فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا
حَتَّى أَنسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنتُم مِّنْهُمْ تَضْحَكُونَ . إِنِّي
جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَاصَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَآئِزُونَ
Dan barangsiapa yang ringan
timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,
mereka kekal di dalam naar Jahannam. Muka mereka dibakar api naar, dan mereka
di dalam naar itu dalam keadaan cacat. Bukankah ayat-ayatKu telah dibacakan
kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata: "Ya
Rabb kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang
yang tersesat. Ya Rabb kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah
kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang zhalim". Allah berfirman: "Tinggallah
dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. Sesungguhnya
ada segolongan dari hamba-hambaKu berdo'a (di dunia): "Ya Rabb kami, kami
telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah
Pemberi rahmat Yang Paling Baik. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan,
sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku,
dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka, Sesungguhnya Aku memberi balasan
kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah
orang-orang yang menang. [Al Mu’minun:103-111].
Berkaitan dengan tafsir ayat ini, Ibnu Katsir menyatakan: Kemudian Allah
menyebutkan dosa mereka di dunia, yaitu mereka dahulu mengolok-olok hamba-hamba
Allah yang beriman dan para waliNya. Allah mengatakan, "Sesungguhnya ada
segolongan dari hamba-hambaKu berdo'a (di dunia): Ya Rabb kami, kami telah
beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi
rahmat Yang Paling Baik. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan," yakni
kalian malah mengolok-olok dan mengejek do’a dan permohonan mereka kepadaKu.
Sampai pada firman Allah "sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka,
menjadikan kamu lupa mengingat Aku," yakni kebencian kalian kepada mereka
membuat kalian lupa kepadaKu. Firman Allah, "kamu selalu mentertawakan
mereka," yakni mentertawakan perbuatan dan amal ibadah mereka.”
Allah telah berfirman,
يَاأّيُّهَا الّذِينَ ءَامَنُوا لاَيَسْخَرْ
قَوْمُُ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلاَنِسَآءُُ مِّن
نِّسَآءٍ عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ وَلاَتَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ
وَلاَتَنَابَزُوا بِاْلأَلْقَابِ بِئْسَ اْلإِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ اْلإِيمَانِ
وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan),
dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh
jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zhalim. [Al Hujurat:11].
Ibnu Katsir menyatakan, "Allah
Subhanahu wa Ta'ala melarang mengolok-olok orang lain. Yaitu merendahkan dan
menghinakan mereka. Sebagaimana disebutkan sebuah hadits dari Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Beliau bersabda, Sombong itu adalah menolak
kebenaran dan menghinakan orang lain."
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa
Ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ
الَّذِينَ ءَامَنُوا يَضْحَكُونَ . وَإِذَا مَرُّوا
بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ . وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلىَ أَهْلِهِمُ انقَلَبُوا
فَاكِهِينَ . وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَآؤُلآَءِ لَضّآلُّونَ .
وَمَآأُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang
berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) mentertawakan orang-orang yang
beriman. Dan apabila orang-orang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling
mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada
kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang
mu'min, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar
orang-orang yang sesat", padahal orang-orang yang berdosa itu tidak
dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mu'min. [Al Muthaffifin:29-33].
Ayat ini merupakan dalil, bahwa
mengolok-olok itu ada kalanya dengan isyarat. Dalam ayat ini Allah
menggambarkan, bagaimana bentuk olok-olokan orang-orang kafir terhadap
orang-orang mukmin, yaitu mereka saling mengedip-ngedipkan mata, dengan tujuan
mengejek.
Dalam ayat lain, Allah menjelaskan
tentang kebiasaan orang-orang munafik,
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ ءَامَنُوا قَالُوا
ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْإِلىَ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا
نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ . اللَّهُ
يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Dan bila mereka berjumpa dengan
orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan
bila mereka kembali kepada syetan-syetan mereka, mereka mengatakan:
"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok". Allah akan (membalas) olokan-olokan mereka dan membiarkan
mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. [Al Baqaarah:14, 15].
Allah telah menyebutkan sifat
orang-orang munafik,
الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَيَجِدُونَ إِلاَّ جُهْدَهُمْ
فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
(orang-orang munafik) yaitu
orang-orang yang mencela orang-orang mu'min yang memberi sedekah dengan
sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan)
selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah
akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka adzab yang pedih. [At
Taubah:79].
__________
Segera beli karya-karya
Ustadz Brilly El-Rasheed: (1) GOLDEN MANNERS oleh penerbit Samudera yang
mengupas 55 akhlaq mulia, dengan harga Rp 60.000,-; (2) MENDEKAT KEPADA ALLAH
oleh penerbit Arafah yang mengupas tutorial mendekatkan diri kita kepada Allah Ta’ala
dengan cepat dan tepat, dengan harga Rp 38.000,-; (3) KUTUNGGU DI TELAGA oleh
penerbit Arafah yang mengupas siapa saja orang-orang yang terusir dari telaga
Rasulullah, dengan harga Rp 40.000,-; (4) QUANTUM IMAN oleh Pustaka Yassir yang
mengupas hal-hal yang bisa meningkatkan iman secara drastis dan langgeng,
dengan harga Rp 62.000,-; (5) BENTENG UMAT ISLAM oleh Pustaka Yassir yang
mengupas perkara-perkara yang menghancurkan umat Islam dan apa saja yang bisa
menjadi perlindungan, dengan harga Rp 35.000,-. Hubungi kontak whatsapp
+6282140888638 atau pin BBM 5259017E, dan dapatkan diskon hingga 25 %.