Cara Jalan Pun Bisa Pengaruhi Mood
https://quantumfiqih.blogspot.com/2014/10/cara-jalan-pun-bisa-pengaruhi-mood.html
Bila Anda menemui masa kesulitan
mendapatkan mood yang menyenangkan, cobalah ubah cara
berjalan kaki. Sebab, menurut para peneliti, cara seseorang berjalan kaki bisa
memengaruhi mood-nya. Berjalan kaki dengan cara tertentu
bisa mendorong mood.
"Sejak lama diketahui, mood
memengaruhi postur tubuh seseorang. Orang yang sedih cenderung membungkukkan
pundaknya, sementara orang yang sedang merasa senang cenderung berjalan dengan
gaya sedikit melambung atau melompat kecil dengan pundak tegak. Terkini,
peneliti mendapati, ternyata hal ini juga berlaku kebalikannya. Mengimitasi
cara orang bahagia dan sedih berjalan juga akan memengaruhi mood
untuk merasa senang," demikian hasil penelitian Canadian Institute for
Advanced Research, dikutip dari Daily Mail, Jumat
(17/10).
Orang yang cara jalannya mirip cara
jalan orang dengan masalah depresi, yakni dengan lengan yang nyaris tak
bergerak dan punggung membungkuk, cenderung mengalami mood
yang tak menyenangkan.
Studi ini, menurut penulisnya,
Profesor Nikolaus Troje, menunjukkan, cara bergerak orang dengan masalah
depresi berbeda dari cara bergerak orang yang sedang bahagia.
"Adalah hal yang tidak
mengejutkan bahwa mood seseorang dan apa yang dirasanya
memengaruhi cara seseorang berjalan. Namun, kami ingin melihat apakah cara
jalan seseorang juga memengaruhi mood," jelas Troje.
Untuk meneliti hal ini, Troje dan
rekan-rekannya menunjukkan daftar kata-kata bernada negatif dan positif pada
responden, misalnya, "cantik", "takut", dan
"gugup". Para responden itu kemudian diminta berjalan di atas treadmill
sambil diukur pergerakan dan posturnya.
Hasil para peneliti mengungkap,
pasien depresi klinis cenderung mengingat hal-hal negatif, terutama tentang
diri sendiri. Mengingat hal-hal buruk kemudian membuat mood makin runyam.
Beberapa studi mengungkap kaitan
antara jalan menunduk dengan mood seseorang. Diketahui, postur tubuh yang buruk
bisa mengakibatkan depresi, marah, bahkan membunuh libido. Orang-orang yang
cenderung membungkuk juga lebih sering menggunakan kata-kata negatif, menjadi
orang yang lebih perhatian kepada diri sendiri, dan memikirkan diri sendiri.
Catatan Quantum Fiqih
Sahabat Anas Radhiyallahu anhu, menceritakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلّمَ رَبْعَةً لَيْسَ بِالطَّوِيلِ وَلَا بِالْقَصِيرِ حَسَنَ الْجِسْمِ
أَسْمَرَ اللَّوْنِ وَكَانَ شَعْرُهُ لَيْسَ بِجَعْدٍ وَلَا سَبْطٍ إِذَا مَشَى
يَتَوَكَّأُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam orangnya
berpostur sedang, tidak tinggi ataupun pendek, fisiknya bagus. Warna (kulitnya)
kecoklatan. Rambutnya tidak keriting, juga tidak lurus. Apabila berjalan,
beliau berjalan dengan tegak. [Hadits shahîh, Mukhtashar asy-Syamâil no. 2].
Sahabat 'Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu, juga memberikan gambaran tidak berbeda. Kata Sahabat 'Ali Radhiyallahu anhu,
Sahabat 'Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu, juga memberikan gambaran tidak berbeda. Kata Sahabat 'Ali Radhiyallahu anhu,
لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ بِالطَّوِيلِ وَلَا بِالْقَصِيرِ ... إِذَا مَشَى تَكَفَّأَ تَكَفُّؤًا كَأَنَّمَا انْحَطَّ مِنْ صَبَبٍ لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , orangnya tidak
tinggi juga tidak pendek (sekali). Jika melangkah, beliau berjalan dengan tegak
layaknya orang yang sedang menapaki jalan menurun. Aku belum pernah melihat
orang seperti beliau sebelum atau setelahnya. [Hadits shahîh, Mukhtashar
asy-Syamâil no. 4].
Nampaknya, teladan Rasulullah belasan ribu tahun lalu
benar-benar ekstraordinary. Dan sekarang kita sudah tahu, bahwa meneladani
Rasul, salah satunya dalam masalah berjalan, adalah pilihan terbaik.
Redaksi: Brilly El-Rasheed
Editor: Abu Yahya
Referensi: Beritasatu.com
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.