Para penempuh kehidupan dunia mengira bahwa kekua-tan
merekalah yang menyebabkan tetumbuhan itu tumbuh dan berbunga, keinginan
merekalah yang menyebabkan tetumbu-han itu “berhias”, dan bahwa merekalah yang
mengatur itu se-mua tanpa ada satupun yang dapat mengubahnya.
Lalu tiba-tiba, di tengah euforia kegembiraan itu, di
sela ketenangan itu, di saat mereka larut dalam pandangan seperti itu... “tiba-tiba datanglah kepada mereka adzab Kami di wak-tu malam
atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang
sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin.” (QS. Yunus: 24)
Seperti itulah kehidupan dunia di mana
banyak manusia tenggelam dan larut selarut-larutnya, hingga mereka melalai-kan Akhirat
hanya untuk mereguk sedikit bagian dari dunia itu. Seperti inilah kehidupan dunia fana
yang jika ditimbang dan nilainya di sisi Allah dianggap sama (berharganya)
dengan sehelai sayap nyamuk, maka tidak seorang pun orang kafir akan diberikan
kesempatan untuk meminum seteguk air pun dari-nya.
Betapa banyaknya ayat-ayat yang
menjelaskan hakikat dunia ini dan bahwa Anda tak sepantasnya bersandar dan ber-harap
banyak darinya, sebab ia akan punah. Allah menga-takan: “Dan berilah perumpamaan kepada mereka
(manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit,
maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian
tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah
Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. “ (QS. Al-Kahfi: 45-46)
Sesungguhnya dunia betapapun megah dan
indahnya, ia akhirnya akan punah. Karenanya, ia sebenarnya tidak bernilai dan
manusia tidak layak untuk tertipu dengannya. Allah berfirman: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bang-gaan tentang banyaknya harta
dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di Akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaanNya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu.” (QS. Al-Hadid: 20) Itulah
sebabnya, Allah memeringatkan kita agar jangan terlalu sering tertipu dengan
kenikmatan dunia yang segera punah itu, sebab jauh di sana sebuah hari
keabadian sedang menantikan kedatangan kita untuk menjalani hisab, perhitu-ngan
dan pembalasan.
Dikutip dari buku 'Betapa Singkatnya Dunia Ini' karya Dr. Amir Az-Zaibari terbitan 2011 oleh Sukses Publishing. Pemesanan buku hubungi Whatsapp 082140888638 dengan diskon hingga 15 %.