Di Balik Senyum Manismu
https://quantumfiqih.blogspot.com/2015/11/di-balik-senyum-manismu.html
Anda pasti merasa jengkel ketika berjumpa dengan seseorang yang memberi Anda raut muka yang masam dan tidak bersahabat, bukan? Mungkin Anda juga merasa geram dan gemas karenanya. Tapi keadaan berbalik, ketika Anda berjumpa dengan seseorang yang raut mukanya berseri-seri disertai dengan senyuman manis yang menyejukkan qalbu, tentu Anda akan merasa senang dan segan terhadapnya.
Oleh karenanya, jangan remehkan senyuman. Dan mulailah dari sekarang untuk memberikan senyum manismu kepada setiap orang yang berjumpa denganmu.
Rasulullah melarang kita meremehkan perbuatan baik walaupun sekecil apapun, sebagaimana sabdanya:
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
”Janganlah kamu memandang rendah sedikitpun suatu kebajikan, walaupun sekedar kamu bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri.”
Dalam hadits di atas Rasulullah menyuruh umatnya untuk tidak meremehkan kebajikan walau sekecil apapun. Dan senyuman manis adalah bagian dari kebajikan, maka apa salahnya jika Anda melakukannya demi mnyenangkan dan menyejukkan qalbu setiap orang yang berjumpa dengan Anda?
Senyuman manis adalah shadaqah, sehingga jika Anda selalu tersenyum ketika berjumpa dengan orang lain, maka sudah berapa banyak shadaqah yang telah Anda kelaurkan? Banyak sekali, bukan?
Tapi harus diingat, jangan sampai Anda salah dalam meletakkan senyuman, karena jika sampai salah meletakkan senyuman, Anda tidak akan mendapatkan pahala, dan bahkan akan mendapatkan murka.
Dikutip dari buku 'JANGAN JAUHI DUNIA' karya Brilly El-Rasheed terbitan Sukses Publishing. Dapatkan bukunya di TB. Gramedia, TB. Gunung Agung, TB. Toga Mas, TB. ELBA, atau di BOOST via 082140888638 dengan diskon 20%.