Tadabbur Harus Berdasar Asbabun Nuzul & Fiqih
https://quantumfiqih.blogspot.com/2020/06/tadabbur-harus-berdasar-asbabun-nuzul.html
.jpg)
⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️
Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF) No. 361
*Tadabbur Berdasar Asbabun Nuzul & Fiqih*
⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️
_Pertanyaan_
🕋 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَ ۗ اَ يًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَا تِكَ وَلَا تُخَا فِتْ بِهَا وَا بْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا
_"Katakanlah (Muhammad), Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma'ul Husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam sholat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu."_ *(QS. Al-Isra' 17: Ayat 110)* Maksudnya bagaimana? Apakah termasuk menyebut bismillahirrahmanirrahim?
Saya juga ingin tanya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
اَتٰۤى اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
_"Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan."_ *(QS. An-Nahl 16: Ayat 1)* Bagaimana dgn ayat tersebut..saya selalu minta doa,agar di segera kan ke berhasil an dalam usaha jual beli... apakah salah?
📜 Ditanyakan oleh Bapak *Nurdin* (+62 856-9223-0447) dari Depok pada _8 Juni 2020_
_Jawaban_
🧇 Jika ditanyakan, apakah termasuk menyebut bismillahirrahmanirrahim? Jawabannya, ya, termasuk. Namun perlu diketahui, sebagaimana sudah kami telusuri di Tafsir Ath-Thabari dan Al Qurthubi, konteks ayat itu adalah masyarakat Jahiliyyah terheran-heran ketika Nabi menyebut Allah Yang Maha Esa dengan nama lain yaitu Ar Rahman. Masyarakat Jahiliyyah mencibir, katanya Allah Tuhannya Muhammad cuman 1 kok ternyata ada yang lain yang namanya Ar Rahman. Akhirnya turun ayat itu.
🍟 Kemudian, potongan ayat yang kedua, jangan mengeraskan suara dalam shalat itu ada dua makna, makna shalat dan makna doa. Konteks asbabun nuzulnya, ketika Nabi shalat bersama jamaah di Masjidil Haram, Beliau keraskan suara saat membaca Al Qur'an, lalu terdengar musyrikin jahiliyyah lalu mereka menghina bacaan Al-Quran. Lalu Nabi merespon dengan melirihkan bacaan hingga tidak terdengar oleh para jamaah, maka Nabi diperintahkan mengambil tingkat pertengahan kelantangan suara saat membaca Al Quran dalam shalat.
🍇 Adapun sebagian mufassirin memaknai shalat di dalam ayat tersebut sebagai doa, juga ada benarnya, karena dalam adab doa yang diajarkan Nabi, kita tidak boleh berteriak, cukup bisa terdengar secukupnya saja, alasannya, kata Nabi, "Karena Allah Mahadekat." Allah juga memiliki nama As-Sami' artinya Maha Mendengar dan beberapa nama lain yang senada dengan itu.
🍅 Lalu terkait ayat kedua yang ditanyakan. Meminta dipercepat terkabulnya doa itu boleh. Yang tidak boleh adalah ketika kita menggerutu, mempersalahkan Allah yang tak kunjung mengabulkan, sembari menganggap perhitungan/pertimbangan kita itu lebih benar dari pada pilihan Allah dalam terwujudnya permintaan kita.
🚒 Ayat ini bukan dalil larangan tergesa-gesa dalam doa. Ayat ini adalah larangan Allah kepada Nabi dari meminta dijatuhkannya hukuman kepada orang-orang musyrik yang menentang Islam yg diajarkan Nabi. Namun ada hadits yang tegas melarang tergesa-gesa menuntut terwujudnya doa.
🎬 Kita dilarang tergesa-gesa mengharapkan nonmuslim masuk Islam, musyrik berhenti dari kesyirikannya, fasiq berhenti dari kefusuqannya, yang kemudian ketergesaan itu mendorong kita melaknat mereka, memastikan person-person abadi di Neraka sementara mereka masih hidup, lantas menyeret kita untuk mendoakan mereka dibinasakan Allah secepatnya.
🎪 Kita hanya boleh mendoakan musuh Islam binasa namun kita tidak boleh mendoakan nonmuslim pasti binasa secepatnya dan selama-lamanya. Selagi nonmuslim tidak memusuhi Islam dan ada potensi/kemungkinan akan masuk Islam, tetap kita doakan hidayah, tanpa kita mintakan ampunan.
🏵️ Satu prinsip yang mesti diingat bahwa mengambil kesimpulan dari firman Allah itu tidak mudah. Tadabbur maupun tafsir harus berdasar Asbabun-Nuzul dan Fiqih. Bahkan dalam khazanah ilmu tafsir banyak sekali pedoman-pedoman prinsipil dalam memaknai dan menarik benang merah dari kalam Allah.
🏉 Kadang beberapa muballigh (pelaku dakwah) tergoda untuk seenaknya memaknai Al Qur'an hanya berbekal terjemahan literal baik dari Kemenag RI apalagi hanya dari kamus itupun kamus dapat dari tukang asongan di bus, atau dari translate Google Arab-Indonesia. Ada pula sementara masyarakat yang membuat pemahaman hanya berdasar Al Quran digital dalam aplikasi Android yang developernya adalah ahli sistem informasi bukan ustadz.
💝 Sekadar sharing pengalaman, kami pribadi menyusun mushaf terjemah 30 juz saja butuh waktu 1 bulan, itupun kami menukil terjemah tim LPMQ Kemenag RI, tidak 6000 sekian ayat kami pelajari Asbabun Nuzulnya, tafsirnya saja kami pelajari mungkin hanya 60% dari kitab-kitab tafsir legendaris, itupun 'hanya' dari Maktabah Syamilah, kami cuman punya kitab tafsir cetak 1 biji yaitu Zubdah At-Tafsir yang kami beli saat haji 2016.
📜 Dijawab oleh *H. Brilly El Rasheed, S.Pd.*
☎️ Googling ya http://bit.ly/biografibrillyelrasheed
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🔔 Dengarkan radio podcast http:///anchor.fm/quantumfiqihradio bisa melalui Google Chrome
🎁 Sampaikan Konsultasi Syariah dan Fiqih melalui whatsapp 0821-4088-8638 dengan memperkenalkan diri dan kota domisili, untuk beragam persoalan mulai Aqidah, Ibadah, Mu'amalah, Akhlaq, Nikah dan Keluarga, Sirah/Tarikh, dan lain sebagainya. Sudah ada hampir 400 tanya jawab yang kami layani secara tertulis.
📺 Belanja mushaf Al-Quran cantik dan istimewa di instagram.com/gudangkitabsucialquran.
Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF) No. 361
*Tadabbur Berdasar Asbabun Nuzul & Fiqih*
⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️⛰️
_Pertanyaan_
🕋 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَ ۗ اَ يًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَا تِكَ وَلَا تُخَا فِتْ بِهَا وَا بْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا
_"Katakanlah (Muhammad), Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma'ul Husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam sholat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu."_ *(QS. Al-Isra' 17: Ayat 110)* Maksudnya bagaimana? Apakah termasuk menyebut bismillahirrahmanirrahim?
Saya juga ingin tanya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
اَتٰۤى اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
_"Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan."_ *(QS. An-Nahl 16: Ayat 1)* Bagaimana dgn ayat tersebut..saya selalu minta doa,agar di segera kan ke berhasil an dalam usaha jual beli... apakah salah?
📜 Ditanyakan oleh Bapak *Nurdin* (+62 856-9223-0447) dari Depok pada _8 Juni 2020_
_Jawaban_
🧇 Jika ditanyakan, apakah termasuk menyebut bismillahirrahmanirrahim? Jawabannya, ya, termasuk. Namun perlu diketahui, sebagaimana sudah kami telusuri di Tafsir Ath-Thabari dan Al Qurthubi, konteks ayat itu adalah masyarakat Jahiliyyah terheran-heran ketika Nabi menyebut Allah Yang Maha Esa dengan nama lain yaitu Ar Rahman. Masyarakat Jahiliyyah mencibir, katanya Allah Tuhannya Muhammad cuman 1 kok ternyata ada yang lain yang namanya Ar Rahman. Akhirnya turun ayat itu.
🍟 Kemudian, potongan ayat yang kedua, jangan mengeraskan suara dalam shalat itu ada dua makna, makna shalat dan makna doa. Konteks asbabun nuzulnya, ketika Nabi shalat bersama jamaah di Masjidil Haram, Beliau keraskan suara saat membaca Al Qur'an, lalu terdengar musyrikin jahiliyyah lalu mereka menghina bacaan Al-Quran. Lalu Nabi merespon dengan melirihkan bacaan hingga tidak terdengar oleh para jamaah, maka Nabi diperintahkan mengambil tingkat pertengahan kelantangan suara saat membaca Al Quran dalam shalat.
🍇 Adapun sebagian mufassirin memaknai shalat di dalam ayat tersebut sebagai doa, juga ada benarnya, karena dalam adab doa yang diajarkan Nabi, kita tidak boleh berteriak, cukup bisa terdengar secukupnya saja, alasannya, kata Nabi, "Karena Allah Mahadekat." Allah juga memiliki nama As-Sami' artinya Maha Mendengar dan beberapa nama lain yang senada dengan itu.
🍅 Lalu terkait ayat kedua yang ditanyakan. Meminta dipercepat terkabulnya doa itu boleh. Yang tidak boleh adalah ketika kita menggerutu, mempersalahkan Allah yang tak kunjung mengabulkan, sembari menganggap perhitungan/pertimbangan kita itu lebih benar dari pada pilihan Allah dalam terwujudnya permintaan kita.
🚒 Ayat ini bukan dalil larangan tergesa-gesa dalam doa. Ayat ini adalah larangan Allah kepada Nabi dari meminta dijatuhkannya hukuman kepada orang-orang musyrik yang menentang Islam yg diajarkan Nabi. Namun ada hadits yang tegas melarang tergesa-gesa menuntut terwujudnya doa.
🎬 Kita dilarang tergesa-gesa mengharapkan nonmuslim masuk Islam, musyrik berhenti dari kesyirikannya, fasiq berhenti dari kefusuqannya, yang kemudian ketergesaan itu mendorong kita melaknat mereka, memastikan person-person abadi di Neraka sementara mereka masih hidup, lantas menyeret kita untuk mendoakan mereka dibinasakan Allah secepatnya.
🎪 Kita hanya boleh mendoakan musuh Islam binasa namun kita tidak boleh mendoakan nonmuslim pasti binasa secepatnya dan selama-lamanya. Selagi nonmuslim tidak memusuhi Islam dan ada potensi/kemungkinan akan masuk Islam, tetap kita doakan hidayah, tanpa kita mintakan ampunan.
🏵️ Satu prinsip yang mesti diingat bahwa mengambil kesimpulan dari firman Allah itu tidak mudah. Tadabbur maupun tafsir harus berdasar Asbabun-Nuzul dan Fiqih. Bahkan dalam khazanah ilmu tafsir banyak sekali pedoman-pedoman prinsipil dalam memaknai dan menarik benang merah dari kalam Allah.
🏉 Kadang beberapa muballigh (pelaku dakwah) tergoda untuk seenaknya memaknai Al Qur'an hanya berbekal terjemahan literal baik dari Kemenag RI apalagi hanya dari kamus itupun kamus dapat dari tukang asongan di bus, atau dari translate Google Arab-Indonesia. Ada pula sementara masyarakat yang membuat pemahaman hanya berdasar Al Quran digital dalam aplikasi Android yang developernya adalah ahli sistem informasi bukan ustadz.
💝 Sekadar sharing pengalaman, kami pribadi menyusun mushaf terjemah 30 juz saja butuh waktu 1 bulan, itupun kami menukil terjemah tim LPMQ Kemenag RI, tidak 6000 sekian ayat kami pelajari Asbabun Nuzulnya, tafsirnya saja kami pelajari mungkin hanya 60% dari kitab-kitab tafsir legendaris, itupun 'hanya' dari Maktabah Syamilah, kami cuman punya kitab tafsir cetak 1 biji yaitu Zubdah At-Tafsir yang kami beli saat haji 2016.
📜 Dijawab oleh *H. Brilly El Rasheed, S.Pd.*
☎️ Googling ya http://bit.ly/biografibrillyelrasheed
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🔔 Dengarkan radio podcast http:///anchor.fm/quantumfiqihradio bisa melalui Google Chrome
🎁 Sampaikan Konsultasi Syariah dan Fiqih melalui whatsapp 0821-4088-8638 dengan memperkenalkan diri dan kota domisili, untuk beragam persoalan mulai Aqidah, Ibadah, Mu'amalah, Akhlaq, Nikah dan Keluarga, Sirah/Tarikh, dan lain sebagainya. Sudah ada hampir 400 tanya jawab yang kami layani secara tertulis.
📺 Belanja mushaf Al-Quran cantik dan istimewa di instagram.com/gudangkitabsucialquran.
