Konsultasi Syariah Sujud Sahwi Kok Beda2 Penjelasan Ulama




​​​​​ ​​​​​
​​​ ​​​​ ​​​​
​​​​​​​​​​ ​​​​​

#⃣ #broadcastquantumfiqih
No.: KS/8/VII/QUFI
Topik: 1⃣ _Konsultasi Syariah_
Rubrik: _quantumfiqihibadah_
​​​​​​
Konsultasi Syariah *210 - Sujud Sahwi Kok Beda2 Penjelasan Ulama*
_Pertanyaan_
 Tata cara sujud sahwi itu bagaimana ya ustad mohon penjelasanyaa ustd. doanya ketika sujud itu ap ya ustad apakah sm seperti biasanya ketika kta sujud. Dan Apakah ada dalilnya mengusap wajah setelah shalat dan berdoa mohon penjelasannya ustad.
 Ditanyakan oleh saudara *M. Fadlil* (085654174509) dari Balikpapan pada _11 Juli 2018_
_Jawaban_
 Makasih Dik Fadlil atas pertanyaannya. Saya pribadi kadang2 melakukan sujud sahwi karena kelupaan. Kata ustadz2 ahli ruqyah, kalau terlampau sering lupa saat shalat, itu indikasi kuat ada jin syaithani di dalam tubuh.
 Sujud Sahwi adalah sujud karena lupa, dengan sujud dua kali karena terlupa salah satu rukun shalat, baik kelebihan maupun kekurangan dalam melaksanakannya.
 Sujud sahwi dilakukan sebelum salam jika ingat kesalahan sebelum shalat selesai. Kalau shalat sudah selesai, sujud sahwi dilakukan dengan duduk terlebih dahulu lalu bertakbir untuk turun sujud. Lalu duduk lagi, sujud lagi, duduk lagi, dan diakhiri salam.
 Cara melakukan sujud sahwi sebelum salam dijelaskan dalam hadits ‘Abdullah bin Buhainah,
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” *[Shahih Al-Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570]*
 Cara melakukan sujud sahwi sesudah salam dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah,
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ
“Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudia beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” *[Shahih Al-Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573]*
 Sujud sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Imran bin Hushain,
فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.
“Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” *[Shahih Muslim no. 574]*
 Itu tata caranya. Lalu bacaannya?
ﻧﻬﺎﻳﺔ ﺍﻟﺰﻳﻦ ﻓﻲ ﺇﺭﺷﺎﺩ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﺋﻴﻦ 81
ﻟﻜﻦ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻘﺘﻀﻰ ﺍﻟﺴﺠﻮﺩ ﻭﻗﻊ ﺳﻬﻮﺍ ﻓﺎﻷﻟﻴﻖ ﺑﺎﻟﺤﺎﻝ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﺳﺠﻮﺩﻩ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﺎﻡ ﻭﻻ ﻳﺴﻬﻮ ﺃﻭ ﻳﻘﻮﻝ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﻣﻦ ﻻ ﻳﻨﺎﻡ ﻭﻻ ﻳﻐﻔﻞ ﻭﺇﺫﺍ ﻭﻗﻊ ﻋﻤﺪﺍ ﻓﺎﻷﻟﻴﻖ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ. ﻗﺎﻝ ﺍﻷﺫﺭﻋﻲ ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﺠﻠﻮﺱ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﻛﺬﻛﺮ ﺍﻟﺠﻠﻮﺱ ﺑﻴﻦ ﺳﺠﺪﺗﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ
“Bila hal yang menuntut dilakukannya sujud terjadi karena kelalaian maka yang lebih pantas dibaca dalam sujud adalah SUBHANALLADZI LA YANAMU WA LA YASHU atau membaca SUBHANA MAN LA YANAMU WA LA YAGHFALU. Dan apabila hal itu terjadi karena unsur kesengajaan maka yg lebih pantas adalah membaca ISTIGHFAR. Al-Imam Al-Adzra'i berkata, Dan dzikir yg dibaca ketika duduk diantara dua sujud sahwi itu sebagaimana bacaan dzikir yang dibaca ketika duduk di antara dua sujud shalat, (yakni Rabbighfirli warhamni...dst. -pen).” *[Nihayah Az-Zain hal. 81]*
 Soal bacaan khusus tersebut memang ada ulama yang tidak sepakat, wajar. Ibnu Hajar mengatakan,
قَوْلُهُ : سَمِعْت بَعْضَ الْأَئِمَّةِ يَحْكِي أَنَّهُ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَقُولَ فِيهِمَا : سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو – أَيْ فِي سَجْدَتَيْ السَّهْوِ – قُلْت : لَمْ أَجِدْ لَهُ أَصْلًا .
“Perkataan beliau, “Aku telah mendengar sebagian ulama yang menceritakan tentang dianjurkannya bacaan, “Subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw” ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka aku katakan, “Aku tidak mendapatkan asalnya sama sekali. ” *[At-Talkhis Al-Habir, 2/6]* Tapi Ibnu Hajar tidak memvonisnya sebagai bid’ah. Beliau hanya menyatakan, “Saya belum ketemu dalilnya.” _Beginilah tawadhu’nya ulama. Tidak buru2 membid’ahkan._
 Sehingga, saat sujud sahwi lebih afdhal membaca bacaan sebagaimana bacaan sujud yang inti dalam shalat. Begitu saran para ulama lainnya.
 Ibnu Qudamah Al-Hanbali berkata, “Dan hendaklah dia membaca di dalam sujud (sahwi)-nya bacaan yang diucapkan di dalam sujud ketika shalat, karena sujud sahwi tersebut merupakan sujud yang disyariatkan serupa dengan sujud di dalam shalat.” *[Al-Mughni, 2/432–433]*
 Ibnu Hazm Azh-Zhahiri berkata, “Orang yang bersujud sahwi harus membaca, di dalam kedua sujudnya, “‘Subhana Rabbiyal A’la,’ berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya), ‘Jadikanlah ia (bacaan itu) di dalam sujudmu.’” *[Al-Muhalla, 4/170]*
 Para ulama Syafi’iyah juga sependapat. Seperti dalam kitab Mughni Al-Muhtaj 1/439 juga menashkan,
وكيفيتهما كسجود الصلاة في واجباته ومندوباته ، كوضع الجبهة والطمأنينة . . . ويأتي بذكر سجود الصلاة فيهما
“Cara sujud sahwi persis seperti sujud dalam shalat, terkait ketentuan2 yang wajib dan yang anjuran seperti meletakkan dahi, dan thuma’ninah… dan dzikir yang dibaca pada kedua sujud tersebut adalah seperti dzikir sujud dalam shalat.” Al-Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu 4/72 mengatakan hal yang sama persis. Al-Imam Al-Qasthalani dalam Irsyad As-Sari 2/365 juga.
 Kemudian pertanyaan kedua, sudah ada jawabannya.
 عَنِ السَّائِبِ بْنِ يِزِيْدِ عَنْ أَبِيْهِ أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا دَعَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ مَسَحَ وَجْهَهُ بِيَدَيْهِ -- سنن أبي داود
Dari Saib bin Yazid dari ayahnya, “Apabila Rasulullah berdoa, beliau beliau selallu mengangkat kedua tangannya, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya." *[Sunan Abu Dawud, 1275]*
 Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Bulugh Al-Maram,
وَعَنْ عُمَرَ – رضي الله عنه – قَالَ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا مَدَّ يَدَيْهِ فِي اَلدُّعَاءِ, لَمْ يَرُدَّهُمَا, حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ – أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ
Dari ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membentangkan tangannya ketika berdo’a, beliau tidak menurunkannya sampai beliau mengusap kedua tangan tersebut ke wajahnya. Hadits ini dikeluarkan oleh At Tirmidzi. Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadits ini memiliki penguat, yaitu dari hadits Ibnu ‘Abbas yang dikeluarkan oleh Abu Dawud. Yang keseluruhan jalannya menunjukkan bahwa hadits tersebut hasan.
 Demikian jawaban saya. Semoga tidak disalahpahami.
 Dijawab oleh
*H. BRILLY EL-RASHEED, S.PD.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
 Follow Instagram *@PejuangShalatSunnah*
 Follow Instagram *@PejuangShalatSunnah*
 Follow Instagram *@PejuangShalatSunnah*
 Follow Channel Telegram *@manajemenqalbu*
 Follow Channel Telegram *@manajemenqalbu*
 Follow Channel Telegram *@manajemenqalbu*
 _Rencana penyaluran donasi tahap kedua insyaallah pada 22 Juli 2018._ Sudah terkumpul donasi Rp 3.100.000,- _Anda berikutnya???_ Total donasi tahap 1 dan 2 *Rp 8.010.000,-*
⚠ Alhamdulillah sejak 5 Mei 2018, setiap broadcast ​​​​​​ diterima lebih dari 1⃣2⃣5⃣0⃣0⃣ orang.
 Layangkan pertanyaan seputar agama Islam via surel *ustadzjibril@gmail.com* dengan menyebutkan nama dan kota asal.
 Daftarkan diri mendapatkan broadcast whatsapp QUANTUMFIQIH di *+62 857-3590-8108* dengan menyebutkan nama dan kota asal.


Related

Ibadah 4718393289773022153

Posting Komentar

emo-but-icon

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif

Quran Kreatif-Inovatif-Inventif
Juga Menerima Custom 0821-4088-8638

Recommended

Benefits of Hijrah | Tadabbur Tafakkur Tafaqquh Tafahhum QS. An-Nisa': 22 | UBER (Ustadz H. Brilly El-Rasheed, S.Pd.) |Kuliah Whatsapp Kajian Online

KULWA (Kuliah Whatsapp) KAJOL (Kajian Online) Grup Whatsapp Mutiara Dakwah Rabu, 26 Februari 2020 Benefits of Hijrah (Tadabbur Q...

Cari Blog Ini

Hot in week


Desain Majalah Islami

Desain Majalah Islami
Desain Majalah Islami

Toko Buku Brilly

Toko Buku Brilly
Toko Buku Brilly

Total Tayangan Halaman

item